8.8 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Anggota DPRD Sumut Buka-bukaan Permasalahan Air di Kota Medan

Medan, MISTAR.ID

Anggota DPRD Sumatera Utara Dr Tuahman Purba mengungkap permasalahan ketersediaan air di Kota Medan saat melakukan sosialisasi Ranperda tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum, di Jalan Belanga, Medan, Rabu (17/1/24) sore.

Ia menjelaskan bahwa saat ini ada beberapa kendala yang perlu dijelaskan Perumda Tirtanadi secara benderang kepada masyarakat agar semua pihak memahami kondisi terkini.

“Masalahnya saat ini adalah apa? Jelaskan Pak Anthoni. Jadi supaya masyarakat tahu, bagaimana kondisi SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) yang regional Mebidang, apa sudah beroperasi belum?” tanya Dr Tuahman Purba.

Ia menjelaskan bahwa SPAM tersebut belum beroperasi sepenuhnya dan masih dalam tahap serah terima.

Baca Juga: Wali Kota Bobby Ingatkan Warga Gunakan Bantuan untuk Keperluan, Bukan Aset Konsumtif

Untuk diketahui, SPAM Mebidang melayani kebutuhan air minum untuk 88.000 sambungan rumah (SR) yang sama dengan 440.000 jiwa di wilayah meliputi 10 kecamatan di Kota Medan, dua kecamatan di Kota Binjai dan satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.

SPAM regional Mebidang menjadi salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk mengejar target air minum aman pada tahun 2024. SPAM ini telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2023.

Lebih jauh Tuahman menuturkan sejarah soal sumber pasokan air untuk warga Medan. Air yang dipasok ke Kota Medan berasal dari sumber air di Sibolangit.

Namun, karena pertumbuhan penduduk di Kota Medan yang luar biasa dan perubahan tata kota, kebutuhan air terus bertambah.

“Dulu volume air mencukupi, tetapi sekarang karena bertambahnya penduduk, kebutuhan air juga meningkat,” jelasnya.

Baca Juga: Dampak Perdagangan Satwa Liar, 2.245 Trenggiling Mati di Sumut Selama Setahun

Pemerintah Sumatera telah membuat kebijakan dengan membangun satu lagi SPAM, yaitu SPAM di Binjai. Sementara yang ada di Sunggal untuk mensuplai kebutuhan air di Medan.

Meskipun debit air cukup banyak, namun terdapat permasalahan di satu tempat distribusi air di Helvetia.

“Sekarang, semua air dari berbagai sumber sudah dipencar untuk memenuhi kebutuhan warga Medan,” tambah dokter anestesi yang jadi politisi itu.

Tuahman juga menyebutkan bahwa proyek distribusi air di Helvetia sedang disiapkan, dan perlu pemahaman masyarakat terkait perubahan ini.

“Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Medan, kita harus datangkan air dari berbagai sumber air, termasuk yang berasal dari sini, Sunggal, dan sebagainya,” paparnya. (Hutajulu/hm22)

Related Articles

Latest Articles