Medan, MISTAR.ID
Komisi Yudisial (KY) RI Penghubung Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyinggung terkait mafia peradilan dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 KY RI yang digelar di Kantor KY Sumut, Jalan STM Ujung No. 74 Medan.
Koordinator KY Penghubung Wilayah Sumut, Muhrizal Syahputra, mengatakan bahwa praktik mafia peradilan bisa mencoreng nama baik lembaga pengadilan.
“Ketika pengadilan menjadi ajang praktik aktor mafia peradilan, ketika itu pula sedang terjadi aksi pelecehan dan penguburan nilai-nilai hukum yang beresensi kebenaran dan keadilan,” sebutnya, Selasa (13/8/24).
Baca juga:Â Sebut Kejaksaan Sarang Mafia, Advokat Alvin Lim Jadi Tersangka
Muhrizal pun mengatakan, masyarakat memiliki peran cukup besar dalam mendorong dan mengawal peradilan yang bersih. Kemudian, masyarakat juga berperan untuk penguatan KY di Indonesia.
“Di tengah situasi tersebut, kita berharap masyarakat dan para pencari keadilan dapat bersama-sama melakukan pengawasan dan melaporkan penyimpangan dan pelanggaran Kode Etik Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) yang terjadi di suatu pengadilan,” ucapnya.
Diutarakannya, KY sangat membutuhkan bantuan dari seluruh elemen masyarakat dalam proses penegakan hukum yang bersih dan berkeadilan.
Baca juga:Â Sidang Praperadilan Penangkapan Andrew Situmorang Digelar Kamis Mendatang
“KY sangat membutuhkan bantuan dan peran serta dari seluruh elemen civil society termasuk di antaranya adalah dukungan penuh dari mahasiswa dan media massa. Dengan peradilan bersih, maka keadilan tidak akan menjadi barang langka di negeri ini,” ucapnya.
Di usia yang terbilang masih muda ini, Muhrizal pun berharap masyarakat juga dapat mendorong serta mengawal revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) KY.
“Kami berharap masyarakat terus mendorong dan mengawal revisi RUU KY supaya yang namanya Kantor Penghubung berganti menjadi Kantor Wilayah. Jadi, dia lebih punya power,” harapnya saat diwawancarai Mistar.
Kegiatan peringatan HUT tersebut dihadiri oleh sejumlah elemen aktivis masyarakat, persatuan buruh, mahasiswa, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), hingga jurnalis. (deddy/hm25)
