23.5 C
New York
Sunday, June 30, 2024

Pentingnya Penyuluhan Stunting Bagi Kader DWP

Medan, MISTAR.ID

Membantu pemerintah dan berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting di Sumatera Utara (Sumut), Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sumut mengadakan penyuluhan tentang stunting bagi para kader DWP se-Sumut.

Harapannya, para kader DWP dapat mengkampanyekan pencegahan stunting mulai dari keluarga hingga masyarakat.

“Kita sebagai istri ASN ingin ikut membantu dan berkontribusi kepada pemerintah dalam penurunan angka stunting. Jadi kita ingin bergerak bersama-sama meningkatkan kesadaran dan pengetahuan seorang ibu untuk mencegah anak stunting,” ucap Ketua DWP Sumut Dian Arief S Trinugroho pada penyuluhan stunting melalui zoom di Aula Kantor DWP Sumut, Jalan Cik Ditiro, Nomor 8 Medan, Rabu, (14/6/23).

Baca juga: Pemberantasan Stunting Upaya Menuju Indonesia Emas 2045

Dian menjelaskan, stunting merupakan ancaman bagi kualitas daya saing generasi muda. Karena stunting tidak hanya mengganggu pertumbuhan fisiknya, tetapi mengganggu perkembangan dan kecerdasan anak dalam berprestasi dan berkreativitas di usia-usia produktif.

“Akibat kurangnya asupan gizi selama dalam kandungan, kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi, kurang menjaga perilaku hidup bersih, ini akan meningkatkan risiko stunting ” jelas Dian.

Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Sumut berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 4,7%, menjadi 21,1%, dari sebelumnya 25,8% pada tahun 2021. Sedangkan target tahun 2023 mencapai 18,55% dan di tahun 2024 mencapai 14,92%.

Baca juga: Angka Prevelansi Stunting Masih Tinggi, Pemkab Pakpak Bharat Komit Menurunkan Hingga 17 Persen

Untuk itu, Dian berharap, dengan diselenggarakannya penyuluhan ini, kader DWP mengerti dan memahami arti pentingnya mencegah stunting pada anak yang bisa dimulai dari lingkungan keluarga secara khusus dan masyarakat secara umum.

Sementara narasumber dari akademisi Politeknik Negeri Medan Haripin Togap Sinaga mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita, akibat kekurangan gizi kronis selama dalam kandungan dan akan terlihat setelah anak berusia 2 tahun.

Stunting bisa dicegah dengan melakukan prilaku hidup bersih, konsumsi gizi yang cukup bagi ibu hamil. Karena bukan hanya konsumsi gizi yang kurang jadi penyebab anak stunting tetapi faktor lingkungan sangat menentukan.

Baca juga: Wagubsu: Anggaran Stunting Tahun Ini Diharapkan Terserap Baik

“Bukan hanya makanan penyebab stunting, polusi juga harus dihindari ibu hamil dan menyusui. Jadi 30% dari makanan dan 70% dari faktor lingkungan yang mempengaruhi anak stunting,” jelasnya.

Haripin juga berharap, melalui penyuluhan stunting yang digelar DWP Sumut tersebut, upaya pencegahan stunting dapat terus dikampanyekan, terutama bagi keluarga muda yang tinggal di pelosok-pelosok desa, agar mereka paham tentang apa itu stunting dan pencegahannya. (Anita/hm20)

Related Articles

Latest Articles