17.6 C
New York
Friday, May 17, 2024

Pedagang Mie Malam di Medan Mengeluh, Pembeli Sepi Akibat Takut Begal

Medan, MISTAR. ID

Aksi kejahatan yang semakin marak di Kota Medan, seperti begal, geng motor, balapan liar dan praktik premanisme cukup meresahkan dan membuat kenyamanan masyarakat terganggu.

Salah satunya dialami pedagang mie pangsit di malam hari, Arga (35), yang mengeluhkan sepinya pembeli dan jalanan bukan karena pandemi Covid-19. Sepinya pembeli diakibatkan ketakutan warga keluar di malam hari, karena aksi tindak kejahatan dan kriminal yang terus merebak.

“Biasanya yang sering makan di sini kebanyakan anak-anak kost atau mahasiswa. Hampir tiap malam mereka berkunjung di sini. Apalagi kalau jam 1 malam (pukul 01.00 WIB), mahasiswa sudah pada ngumpul dan ramai makan. Tetapi setelah maraknya begal, jadi semua orang pada takut keluar di malam malam,” katanya kepada mistar.id, Selasa (25/7/23).

Baca juga: Selama 7 Bulan, 69 Warga Jadi Korban Begal di Sumut  

Apalagi, imbuhnya, setelah beredarnya informasi kasus pembegalan terhadap mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) belum lama ini yang menyebabkan mahasiswa menjadi panik dan takut.

“Akibatnya tidak ada yang berani lagi keluar malam,” ujar Arga yang diketahui berjualan di Jalan William Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.

Dampak maraknya aksi pembegalan terhadap pengendara roda 2 di Kota Medan juga membuat masyarakat resah. Efeknya, sejumlah pedagang yang menjajakan dagangannya pada malam, khususnya di sepanjang Jalan William Iskandar mengaku sangat terpukul karena sepinya pembeli.

Baca juga: Sempat Dikabarkan Korban Begal, AKP Rachmat: Itu Korban Pengeroyokan Biasa

Kondisi itu berdampak terhadap pendapatan pedagang yang mengalami penurunan drastis belakangan ini, akibat maraknya kasus begal.

Arga menambahkan, sebelumnya dagangannya selalu habis ‘digarap’ pembeli terutama kalangan mahasiswa atau warga lainnya sebelum pukul 03.00 WIB. Ia juga mengatakan, jam operasionalnya berjualan mulai dari pukul 23.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB.

“Pas begal ini ramai, dagangan saya masih banyak sisa dan tidak laku. Bahkan sampai jam 6 pagi pun masih ada,” keluhnya.

Baca juga: Polda Sumut Berikan Layanan Kesehatan dan Trauma Healing kepada Korban Begal

Karena itu, Arga memohon kepada para penegak hukum maupun Wali Kota, Bobby Nasution agar kiranya dapat membasmi aksi kejahatan begal dan tindakan kriminal lainnya di Kota Medan.

“Statement Wali Kota Medan yang katanya begal itu harus ditembak mati saja, saya selaku warga sangat setuju dengan pernyataan itu,” tutup Arga. (saferius/hm16)

 

Related Articles

Latest Articles