Medan, MISTAR.ID
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumbagut, dorong ekosistem keuangan inklusif di sejumlah desa wisata yang ada di Sumatera Utara (Sumut).
Ada tujuh desa wisata di Sumut yakni di Desa Timbang Jaya Langkat, Desa Lologolu Nias Barat, Desa Sisarahili Nias Utara, Desa Budaya Lingga di Kabupaten Karo. Selanjutnya Desa Karang Anyar Kabupaten Simalungun dan Desa Sidodadi Ramunia Deli Serdang dan di Desa Sawah Pematang Johar, Deli Serdang.
“Ketujuh desa wisata ini mempunyai spesifikasi wisata tersendiri yang patut dikembangkan ekonominya. Sebab jangan hanya dijadikan sebagai desa wisata, dan CSR saja. Namun desa wisata ini secara struktural bisa membangun ekonomi keuangan inklusifnya,” sebut Kepala Kantor OJK Regional 5 Sumbagut, Bambang Mukti Riyadi, Rabu (9/8/23).
Baca juga:Â Kunjungi Samosir, Menparekraf Lakukan Penilaian Terhadap Desa Wisata Hariara Pohan
Bambang juga menginginkan lembaga keuangan seperti bank, asuransi, pinjaman online (Pinjol) yang resmi dan lembaga jasa keuangan lainnya dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama di desa-desa wisata ini.
“Sebab dalam ekonomi keuangan inklusif ini meliputi desa unggul harus mengangkat potensi desa. Kemudian ada agen laku pandai yang menembus daerah 3T (tertinggal, terpencil dan terluar). Terus ada UMKM naik kelas kurang lebih bisnisnya matching yang terus kita dorong untuk maju. Kemudian pelajar inklusif dan pelajar unggul. Proteksi wisatawan dan cashless society,” paparnya.
Ditambahkan Bambang, ekosistem bisa tumbuh dengan potensi di desa wisata tersebut. Sebab tidak hanya membantu aspek fisik terkait wisata tapi lebih kepada ekosistem keuangannya dan hal ini menjadi tupoksi dari OJK.
Baca juga:Â Kemenparekraf: Desa Wisata Jadi Alternatif Pelancong
“Kami juga terus mengingatkan agar masyarakat hati-hati dalam berinvestasi. Sekarang banyak warga yang punya, diiming-imingi untuk menyimpan di lembaga keuangan tertentu,” pungkasnya. (Anita/hm21).
