10.4 C
New York
Monday, May 13, 2024

Nazwa Harahap, Meraih Kemenangan Meski Terbatas Pandangan

Nuraini, Pejuang Cinta dan Kesabaran Membesarkan Nazwa

Dibalik keceriaan Nazwa, siswi kelas 3 di SLB Negeri Pembina, Medan, terdapat kisah penuh perjuangan dari Nuraini Lubis, sang ibu. Nazwa, yang lahir prematur dengan kondisi mata yang terdampak, telah menghadapi berbagai ujian sejak kecil.

Nuraini menceritakan perjalanannya menghadapi momen kritis ketika Nazwa baru berusia 8 bulan. “Dia diuji dengan cobaan yang sangat berat. Retinanya sampai putus semua, dokter menyarankan pengobatan di Singapura dengan biaya 200 juta. Saat itu, saya tak punya uang, tapi saya percaya pada kekuatan yang lebih tinggi,” ujar Nuraini.

Dalam ceritanya, Ibu Nuraini menuturkan bahwa meskipun mendapat vonis retinanya putus, Nazwa masih bisa melihat cahaya, tetapi sangat terbatas. Meskipun awalnya kecewa dan merasa tak mampu memenuhi biaya pengobatan yang mahal, Nuraini tetap kuat dan yakin ada jalan keluar.

Baca juga: Nenek Tuna Netra Dapat Bantuan dari Kadin Batu Bara

“Saya kembalikan pada Yang Maha Kuasa. Saya merenung dan merelakan, ini takdir dan ujian. Kembali ke iman dan kepercayaan bahwa pasti ada jalan keluar. Saya sendiri tidak ada apa-apanya,” katanya diikuti air mata yang menetes di pipi.

Dalam upayanya membesarkan Nazwa, Nuraini terus bekerja sebagai perawat. Ia bertugas di kamar bedah, Rumah Sakit Pirngadi, Medan. Meski harus mengatasi kesulitan finansial, Nuraini tetap bersyukur dan mencari solusi.

“Saya masih bekerja sebagai perawat, mencari nafkah untuk membiayai Nazwa. Kami berjuang bersama, sekaligus menjalani peran sebagai ibu tunggal setelah Ayah Nazwa meninggal,” jelas Nuraini.

Related Articles

Latest Articles