23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Mardi Panjaitan Dorong PTN di Medan Buka Jalur Khusus bagi Anak Disabilitas

Medan, MISTAR.ID

Mardi Panjaitan, Kepala SLB Negeri Pembina Tingkat Provinsi Sumatera Utara mendorong Perguruan Tinggi  Negeri di Kota Medan agar membuka jalur khusus bagi anak-anak disabilitas.

“Sekolah kami ini sudah berkolaborasi dengan enam perguruan tinggi swasta di Medan, dalam rangka memberikan pendidikan tinggi kepada alumni SLB. Hasil luar biasa. Kerjasama kolaborasi seperti ini ternyata sangat bagus,” ujarnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Medan, Senin (11/12/23).

Mardi Panjaitan mengungkapkan harapannya agar langkah ini dapat menjadi tonggak penting dalam menciptakan kesetaraan dan memberikan kesempatan lebih luas di tingkat pendidikan tinggi bagi anak-anak disabilitas.

Baca juga: Kolaborasi Inovatif, SLB Negeri Pembina Gandeng 6 Perguruan Tinggi Swasta

“Kami berharap adanya dukungan lebih lanjut dari perguruan tinggi negeri di Kota Medan untuk membuka jalur khusus, sehingga anak-anak disabilitas memiliki kesempatan yang setara dalam mengejar pendidikan tinggi,” tambah Mardi.

Dorongan ini dianggap sebagai respons positif terhadap semangat baru yang telah diterapkan dalam kolaborasi dengan enam perguruan tinggi swasta. Pembukaan jalur khusus diharapkan dapat memperluas akses dan memastikan anak-anak disabilitas mendapatkan dukungan maksimal dalam perjalanan akademis mereka.

Melalui langkah ini, Mardi Panjaitan dan timnya di SLB Negeri Pembina berkomitmen untuk terus mendorong inklusivitas dan kesetaraan di dunia pendidikan tinggi.

Baca juga: Keluhan SLB Negeri Pembina, Guru dan Anak Tak Seimbang

“Kami percaya bahwa setiap anak memiliki potensi dan hak untuk meraih gelar sarjana. Dengan membuka jalur khusus, kita memberikan peluang nyata bagi mereka untuk berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat,” tegasnya.

Mardi Panjaitan mengajak semua pihak terkait, termasuk pemerintah dan perguruan tinggi negeri di Medan, untuk bersama-sama mendukung terwujudnya akses pendidikan tinggi yang setara bagi anak-anak disabilitas.

“Dengan memberikan akses pendidikan tinggi kepada anak disabilitas, itu menunjukkan bahwa kita semakin dewasa dalam berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (Hutajulu/hm17)

Related Articles

Latest Articles