20.5 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Kolaborasi Inovatif, SLB Negeri Pembina Gandeng 6 Perguruan Tinggi Swasta

Medan, MISTAR.ID

Kepala SLB Negeri Pembina Tingkat Provinsi Sumatera Utara, Mardi Panjaitan memberikan penjelasan mengenai pentingnya kolaborasi inovatif dengan perguruan tinggi swasta. Sejak 2022, SLB Negeri Pembina menggandeng enam perguruan tinggi swasta di Medan untuk menyediakan layanan pendidikan tinggi bagi anak-anak berkebutuhan khusus lulusan SLB.

Adapun enam perguruan tinggi swasta, antara lain STIM Sukma, LP3I, STOK Bina Guna, Politeknik Ganesha, Politeknik Cendana, dan Sekolah Tinggi Pangeran Antasari.

“Ini langkah progresif yang kita ambil untuk memberikan kesempatan pendidikan tinggi kepada alumni SLB. Itu bentuk keberpihakan kita,” ujarnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (11/12/23).

Baca juga: Keluhan SLB Negeri Pembina, Guru dan Anak Tak Seimbang

Ia mengatakan, kolaborasi bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan tinggi kepada alumni SLB, dengan penerimaan mahasiswa yang dibiayai oleh pemerintah melalui beasiswa afirmasi. Sejauh ini sekitar 25 orang alumni SLB telah berhasil kuliah pada 2022, dan pada 2023 sebanyak 30 mahasiswa disabilitas diterima di keenam perguruan tinggi tersebut.

“Saya diunjuk sebagai koordinator kampus yang bertugas untuk menyiapkan tenaga pendamping atau dosen pendamping penerjemah bahasa isyarat untuk anak-anak berkebutuhan khusus ini,” ungkap Mardi.

Mahasiswa disabilitas ini mengikuti perkuliahan pada hari-hari tertentu di berbagai kampus. “Ini memberikan kesempatan dan mimpi baru bagi anak-anak disabilitas. Kami berharap bisa memberikan mereka peluang yang sama untuk menjadi sarjana,” tambahnya.

Pada tahap awal, mereka mengikuti mata kuliah umum bersama satu guru pendamping penerjemah bahasa isyarat. Setelah tahun ketiga, mereka kembali ke kampus masing-masing sesuai dengan jurusan yang dipilih. “Kami berharap agar ini bisa berlanjut dan memberikan semangat baru bagi kami para guru di SLB,” tegas Mardi.

Baca juga: SLB Pematang Siantar Maksimalkan Potensi Siswa

Pemberian beasiswa afirmasi, dianggap sebagai upaya positif pemerintah untuk memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak disabilitas. “Beasiswa ini tidak hanya menyediakan pendidikan gratis, tetapi juga memberikan biaya hidup sekitar 1,2 juta rupiah per bulan. Angka itu cukup meringankan beban finansial mereka,” imbuhnya.

Mardi berharap adanya dorongan lebih lanjut agar universitas negeri di Kota Medan membuka jalur khusus bagi anak-anak disabilitas. Ini dianggap sebagai langkah penting untuk memberikan kesetaraan dan kesempatan yang lebih luas di tingkat pendidikan tinggi.

Lewat semangat baru ini, guru-guru di SLB Sumatera Utara berkomitmen untuk terus memberikan pendidikan terbaik dan mendukung mimpi anak-anak disabilitas untuk meraih gelar sarjana. (Hutajulu/hm17)

Related Articles

Latest Articles