Saturday, January 18, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

Ketum MPN PP Soroti Pentingnya Akses Lahan Lebih Luas untuk Ketahanan Pangan

journalist-avatar-top
By
Tuesday, January 14, 2025 21:40
186
ketum_mpn_pp_soroti_pentingnya_akses_lahan_lebih_luas_untuk_ketahanan_pangan

Ketua Umum MPN-PP, Japto S Soerjosoemarno saat memberikan keterangan. (f:susan/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Salah satu program pemerintah Indonesia adalah memastikan ketahanan pangan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi ketahanan pangan adalah terbatasnya lahan pertanian.

Ketua Umum MPN-Pemuda Pancasila (PP), Japto S Soerjosoemarno, menyebutkan bahwa sebagian besar petani di Indonesia hanya memiliki lahan sekitar 2 hektar, yang sering kali tidak cukup untuk bertahan di tengah perubahan iklim dan musim yang tidak menentu.

Lanjutnya, tidak jarang anak-anak petani lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan di bidang ekonomi ketimbang meneruskan usaha pertanian orang tuanya. Hal ini berimbas pada penurunan jumlah petani yang aktif, yang pada gilirannya mempengaruhi produksi pangan di dalam negeri.

Menurutnya, jika petani diberikan kesempatan mengelola lahan yang lebih luas, misalnya 10 hektar, mereka bisa menghasilkan lebih banyak dan meningkatkan kesejahteraannya.

Hal ini berpotensi tidak hanya menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi petani, tetapi juga dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Mungkin tiap tahun dia bisa menyekolahkan anaknya ke luar negeri, bisa beli mobil bisa memenuhi kebutuhannya. Cuma penyakitnya orang Indonesia, kebanyakan kalau punya duit dia beli yang tidak menunjang profesinya,” katanya dalam Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP) Pemuda Pancasila (PP), yang berlangsung di JW Marriott Hotel Medan, Selasa (14/1/25) sore.

Ia juga menyoroti program makan bergizi gratis yang menjadi upaya memastikan anak-anak Indonesia memperoleh gizi yang cukup.

“Kita juga menginstruksikan, membantu misalkan teman-teman yang punya peternakan baik itu ayam petelur, ayam potong, kambing, sapi, mereka bisa ikut distribusi kebutuhan-kebutuhan makanan bergizi,” ucapnya.

Ia menekankan, bahwa dalam kondisi sebelum-sebelumnya, anak-anak Indonesia mampu meraih prestasi dalam ajang lomba internasional.

“Orang Indonesia selalu nomor satu, dua, tiga. Nomor empatnya baru negara lain. Padahal kita kurang gizi, bayangin kalau nanti yang seperti idenya bapak presiden, mereka bergizi baik, otaknya lancar. Berarti kemungkinan sudah bagus tinggal pupuknya seperti apa ini yang kita perlukan,” tutupnya. (susan/hm25)

journalist-avatar-bottomRedaktur Anita

RELATED ARTICLES