Medan, MISTAR.ID
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Tajuddin Idris menyebut jumlah personel yang terbatas menjadi salah satu kendala dalam menjalankan program kerja.
“Sumut ini kan besar, 33 kabupaten, kita sampai Nias, sampai di Madina sana. Ini rentang kendali yang cukup jauh. Nah ini bisa menjadi kendala, tapi saya tidak mau menjadikan itu sebuah kendala,” ujarnya, Rabu (8/1/25).
Ia menyebutkan pada 2024, BPMP Sumut mendapatkan capaian baik di atas rata-rata. Fokus tahun ini, lanjutnya, adalah pada literasi, numerasi, dan anak tidak sekolah (ATS).
Baca juga : Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan Sumut di 2025, Pj Sekda Apresiasi Capaian BPMP
“Kami lagi bahas memang, bagaimana menarik anak-anak bisa masuk ke satuan pendidikan. Kalau bisa masuk, tentunya ini menjadi peluang juga. Mungkin tidak menjadi faktor utama tetapi minimal menjadi faktor pengungkit untuk meningkatkan literasi numerasi,” tambahnya.
Untuk mencapai fokus di 2025 ini, Tajuddin menekankan pentingnya kolaborasi dengan dinas pendidikan di tingkat provinsi serta kabupaten dan kota, yang turut berperan dalam mengimplementasikan program-program dari BPMP.
“Makanya kami sering berkolaborasi dengan mereka, supaya apa kira-kira pesan-pesan dari Jakarta yang dibebankan kepada BPMP, kami delivery sebagian ke mereka untuk dilaksanakan di kabupaten/kota,” jelasnya.
Baca juga : Buka Perpustakaan, BPMP Harap Bisa Tingkatkan Literasi Numerasi Masyarakat
Selain itu, pentingnya feedback dari kabupaten dan kota juga, sambungnya, menjadi bagian dari evaluasi dan perbaikan program yang akan dilakukan.
Ia juga menegaskan BPMP berusaha untuk selalu terbuka dalam berkoordinasi, berkolaborasi, dan bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan di provinsi maupun kabupaten. (susan/hm18)
