Medan, MISTAR.ID
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah 1 menggelar kaleidoskop tahun 2024 di kantor mereka Jalan Ngumban Surbakti II No 15, Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, Rabu (8/1/25).
Dalam pemaparan tersebut, dijelaskan bahwa sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 108 bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang dan Oktober menjadi bulan terbanyak terjadi secara umum.
“Bencana tersebut disebabkan karena adanya konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumut, serta adanya faktor global IOD negatif dan faktor regional MJO yang berada di kuadran 3,” ucap Kepala Balai Besar MKG wilayah 1 Medan, Hendro Nugroho.
Hendro memprediksi curah hujan tahunan 2025 diprediksi mendekati kondisi normal. “Potensi La Nina lemah pada awal tahun, namun meningkatnya frekuensi bencana dari tahun ke tahun harus menjadi kewaspadaan dan perhatian semua pihak,” lanjutnya.
Baca Juga :Â BMKG: Cuaca Malam Pergantian Tahun Diprediksi Kondusif, Tanpa Cuaca Ekstrem
Ada lebih dari 95 persen dari total kejadian hidrometeorologi seperti banjir, longsor, puting beliung, cuaca ekstrim, dan kekeringan.
“Potensi banjir dan longsor perlu diwaspadai di awal dan akhir tahun 2025. Potensi kekeringan yang memberikan dampak pada pertanian dan kebakaran hutan, tetap perlu diwaspadai pada musim kemarau,” katanya.
Pada periode Juli-September 2025, curah hujan cenderung bersifat di atas normal. Hal ini dikarenakan data catatan bencana yang menunjukkan bahwa setiap tahun selalu ada kebakaran hutan dan lahan.
“Lalu total gempa bumi tahun 2024 sebanyak 1.845 dengan 57 diantaranya dirasakan tapi tidak ada satupun yang menimbulkan dampak siginifikan,” paparnya.