11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Hari Ibu Jadi Momentum Pergerakan Perempuan Indonesia

Medan, MISTAR.ID

Komisioner Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang menegaskan pentingnya Hari Ibu dimaknai sebagai Hari Pergerakan Perempuan Indonesia. Menurutnya, Hari Ibu memiliki akar sejarah yang dalam, sebagaimana terinspirasi dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang digelar 95 tahun lalu yakni pada 22-25 Desember 1928.

Pada kongres tersebut, perempuan Indonesia menyuarakan isu-isu krusial seperti pendidikan perempuan, penolakan terhadap pemaduan (poligami) sebagai bentuk kekerasan, kesetaraan gender, dan kebutuhan untuk membangun jejaring di antara perempuan.

“Jelas bahwa isu-isu tersebut masih relevan hingga hari ini,” ujarnya, Jumat (22/12/23).

Veryanto menyoroti pentingnya akses pendidikan bagi perempuan sebagai strategi mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Sementara statistik tahunan Komnas Perempuan mencatat lebih dari 3,8 juta kasus kekerasan terhadap perempuan dalam 21 tahun terakhir.

Baca juga: Hari Ibu dan Mother’s Day, Serupa tapi Tak Sama?

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Veryanto juga menekankan prestasi luar biasa yang telah diraih oleh perempuan Indonesia, termasuk kepemimpinan di berbagai institusi dan kontribusi dalam penguatan ekonomi di tingkat basis.

Menyikapi momentum Hari Ibu yang ke-95, Komnas Perempuan berharap agar kebijaksanaan yang berpihak pada perempuan diimplementasikan dengan tindakan nyata.

“Guna mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung setiap program yang melibatkan perempuan secara substansial,” tutur Veryanto. (Hutajulu/hm20)

Related Articles

Latest Articles