Dalam upaya menjamin keamanan dan kenyamanan, SOP pengadaan transportasi akan dibuat untuk setiap dari 9 wilayah kabupaten/kota yang terlibat kegiatan PON XXI. Agustinus juga menyampaikan potensi masalah yang perlu diantisipasi, seperti penempatan pengamanan lalu lintas, parkir kendaraan, rekayasa lalu lintas, penertiban hambatan samping, kondisi lahan parkir, dan perbaikan jalan.
Dalam konteks keterlibatan vendor, menurutnya operator merupakan bagian penting dalam pelayanan bidang transportasi dan akan diundang secara khusus untuk berpartisipasi dalam PON XXI.
Joko Driyono, Koordinator PON Management Office menambahkan, PON bukan hanya ajang olahraga tetapi sebuah event yang memerlukan manajemen logistik khusus, terutama di bidang transportasi. Ia menyoroti pentingnya manajemen logistik dalam mengelola kebutuhan official, atlet, hingga pengunjung.
Baca juga:Â PON Aceh-Sumut, Gelar Rakor Bahas Persiapan Transportasi dan Akomodasi
Juga menekankan pentingnya system request dan delivery yang terorganisir dengan baik. Pemetaan kebutuhan transportasi dan koordinasi lanjutan dengan seluruh stakeholder juga menjadi fokus utama dalam persiapan PON.
“Perlu manajemen logistik khususnya bidang transportasi, karena ada 34 cabang olahraga, 46 disiplin dan 527 medali yang akan diperebutkan dalam pertandingan ini. Jadi kita mesti memandang PON 2024 bukan sekadar sport event tetapi sebagai manajemen event,” pungkasnya. (Hutajulu/hm20)
