12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Besok OIF UMSU akan Lihat Hilal Ramadhan 1445 H

Medan, MISTAR.ID

Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melakukan persiapan untuk melihat hilal (bulan) yang akan menjadi penentu masuknya bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah.

Proses melihat hilal ini akan dilakukan, pada Minggu (10/3/24) sesudah waktu sholat magrib bersama Pemko Medan. Itu sekaligus melaksanakan sidang isbat di Gedung Pascasarjana UMSU, Jalan Denai No 217, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.

Sekretaris OIF UMSU, Marataon Ritonga menjelaskan, di Indonesia ada 2 metode yang berkembang dalam penentuan awal bulan Hijriyah.

Baca juga:Kemenag Pantau Hilal Penentuan Idulfitri di 123 Titik

“Pertama Muhammadiyah menggunakan metode hisab nuzulul bilal, yaitu ketika posisi hilal sudah berada di atas wukuf berapapun ketinggiannya. Kemudian telah terjadi istima lalu matahari terbenam lebih dulu daripada bulan, maka awal bulan telah masuk,” ucapnya pada mistar.id, Sabtu (9/3/24) di ruang OIF UMSU.

Sedangkan Kementerian Agama (Kemenag) atau pemerintah, Marataon mengatakan, memiliki metode yang berbeda dalam penentuannya.

“Mereka menggunakan imkan rukyah, di mana kemungkinan hilal dapat dilihat dengan kriteria melihat hilal harus pada ketinggian 3 derajat di atas wufuk. Sedangkan iluminasi harus berada 6,4 derajat. Artinya untuk Ramadhan 1445 H, Muhammadiyah dan pemerintah akan berbeda, berdasarkan kriteria dan metode yang digunakan,” jelasnya.

Baca juga:Tentukan 1 Ramadhan 1444 H, BMKG Lakukan Pemantauan Hilal di Pantai Sindeas

Selain itu, Marataon mengatakan, sesuai dengan keputusan atau maklumat yang dikeluarkan oleh pimpinan pusat Muhammadiyah, 1 Ramadhan akan jatuh pada Senin (11/3/24).

“Sementara untuk pemerintah harus menunggu sidang isbat. Namun kemungkinan besar pemerintah melaksanakan puasa Ramadhan, pada Selasa (12/3/24) berdasarkan kriteria yang akan dilaksanakan,” ungkapnya

Sementara itu, Tim OIF UMSU, Dimas Praslisetyo mengatakan, beberapa kendala yang sering dihadapi saat melihat hilal di Kota Medan adalah pertama banyaknya polusi.

Baca juga:Pemantauan Hilal Maksimal Dilakukan 10 Orang

“Yang kedua tingginya bangunan-bangunan, serta terakhir faktor cuaca seperti hujan dan awan tebal,” katanya.

Bukan hanya di Kota Medan, Dimas menuturkan, OIF UMSU memiliki 2 titik untuk melihat hilal.

“Jadi kita punya 2 titik, yang 1 lagi di Barus. Untuk potensi terlihatnya mungkin ada beberapa terpotret, karena di sana itu pantai lepas dan tidak terhalang apapun,” imbuhnya. (dinda/hm16)

Related Articles

Latest Articles