Medan, MISTAR.ID
Peneliti Bahasa Sastra dan Komunitas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Suyadi San mengatakan bahwa bahasa Indonesia kini sudah menjadi bahasa internasional yang dipakai dalam sidang United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kita masuk jadi salah satu dari sepuluh bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam sidang UNESCO di PBB,” katanya kepada mistar.id, Selasa (29/10/24).
Lanjutnya, hal ini merupakan perjuangan untuk mempromosikan bahasa Indonesia.
“Untuk itu, Bahasa Indonesia ini betul-betul sangat elastis terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Setiap saat itu ada semacam senarai ya, korpus-korpus kebahasaan dan kesastraan yang muncul dari berbagai lini dalam keilmuan dan kehidupan,” sambungnya.
Baca juga: Bahasa Indonesia Resmi Dipakai di Sidang UNESCO, Malaysia Komplain
Bahasa generasi z dan milenial, sebutnya, juga menjadi salah satu perkembangan terkini tentang bahasa Indonesia.
Pegiat budaya ini juga mengatakan bahwa badan bahasa selalu memverifikasi dan selalu mengupdate perkembangan kosakata dan perkamusan.
“Dia mengikuti perkembangan zaman dari kosakata-kosakata yang tumbuh. Jadi tidak lama-lama lagi, biasanya mereka bersidang lima tahun, ini nggak. Mereka ada tim perkamusan, tim leksikografi yang menggodok kosakata-kosakata yang sudah terlanjur digunakan oleh publik. Bagaimana itu bisa menjadi kosakata baru dalam bahasa Indonesia,” jelasnya lagi.
Hal ini juga dikaitkannya dengan sumpah pemuda.
Baca juga: Membanggakan, Bahasa Indonesia Dipakai di Sidang UNESCO
“Sebenarnya butir ketiga sumpah pemuda tidak terlepas dari butir yang pertama dan kedua, yaitu bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Kemudian berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Orang yang berbangsa satu adalah orang yang memang dari dulu beragam suku bangsanya, tinggal di Indonesia sejak awal,” tutupnya. (susan/hm20)