29.5 C
New York
Wednesday, June 26, 2024

Atasi Banjir, Akademisi Minta Pembangunan Kolam Retensi Jadi Prioritas

Medan, MISTAR.ID
Sejak dilantik menjadi Wali Kota Medan, persoalan banjir yang selama ini dikeluhkan warga menjadi perhatian serius Bobby Nasution untuk segera dituntaskan.

Itu sebabnya penanganan banjir masuk dalam program prioritas menantu Presiden Joko Widodo ini. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan banjir adalah dengan membangun kolam retensi.

Di tahun 2023 ini, ada dua lokasi yang akan dibangun kolam retensi, yakni di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) dan Jalan Harmonika Baru, Kecamatan Medan Selayang. Kehadiran kolam retensi ini nantinya diharapkan dapat meminimalisir terjadinya banjir, terutama di kedua kawasan yang selama ini kerap terjadi banjir.

Guna mendukung pembangunan kolam retensi tersebut, Bobby Nasution pun memerintahkan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Medan agar berkoordinasi dengan stakeholder yang berhubungan, seperti Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, USU dan Balai Jalan.

Baca Juga:Bobby Nasution Dukung Pengolahan Plastik Jadi Bernilai Ekonomis

“Pembangunan kolam retensi dilakukan guna mengoptimalkan masuknya aliran air ke kolam retensi. Untuk kelancaran dan keberhasilan pembangunannya, harus mendapat dukungan stakeholder terkait,” kata Bobby Nasution.

Sementara itu, Kadis SDABMBK Kota Medan Topan OP Ginting menjelaskan, sumber dana pembangunan kedua kolam retensi ini dari APBD Kota Medan. Di mana anggaran pembangunan kolam retensi di USU sekitar Rp20 miliar dan di Medan Selayang sekitar Rp30 miliar lebih.

Dijelaskan Topan, pembangunan kedua kolam retensi telah melalui pertimbangan yang matang, di antaranya melihat di sekitar lokasi pembangunan kolam retensi dilalui sungai atau saluran primer. Selain itu, air yang berasal dari saluran sekunder dan tersier akan masuk dan berkumpul di saluran primer.

Baca Juga:Bobby Nasution Kembali Tekankan Percepatan 5 Program Prioritas dan Lakukan KAD Atasi Inflasi

“Saat hujan berkepanjangan selama ini, Sungai Selayang selalu meluap karena bertemu dengan Sungai Sikambing di Simpang Titi Bobrok. Untuk itu, kita tahan dulu airnya di kolam retensi. Setelah debit air normal kembali, barulah kita alirkan secara perlahan,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Akademisi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Rholand Muary menilai, rencana pembangunan kedua kolam retensi yang dilakukan Bobby Nasution sudah tepat dalam upaya meminimalisir terjadinya banjir.

“Kita tahu bahwa Medan selama ini sangat rentan banjir apabila intensitas hujannya tinggi. Tentu masyarakat Kota Medan berharap dengan pembangunan kolam retensi yang akan dilakukan ini akan membawa perubahan,” kata Rholand, Selasa (7/2/23).

Baca Juga:Terima Cendekiawan Karo Indonesia, Bobby: Jadikan Medan Lebih Baik dan Dibutuhkan Kolaborasi

Sebagai akademisi, Rholand sangat mendukung pembangunan kolam retensi tersebut. Sebab, padatnya pemukiman masyarakat dan sistem drainase yang tidak terintegrasi satu dengan yang lainnya menjadi salah satu faktor yang menyebabkan banjir.

“Dengan hadirnya kolam retensi, maka air bisa diserap dengan baik. Saya kira untuk saat ini persoalannya bagaimana agar banjir cepat surut. Untuk itu, perbaikan infrastruktur dan membangun kolam retensi yang lebih banyak di titik-titik rawan banjir merupakan prioritas yang harus dilakukan,” jelasnya.(rahmad/hm10)

Related Articles

Latest Articles