7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Uber Setuju Ganti Rugi Rp2,8 Triliun ke Sopir dan Pemilik Mobil Sewaan di Australia

Sydney, MISTAR.ID

Raksasa layanan rideshare global Uber akan membayar 272 juta dolar Australia (Rp2,8 triliun) untuk menyelesaikan sengketa berkepanjangan dengan para pengemudi taksi dan mobil sewaan lokal yang merugi ketika perusahaan tersebut memasuki pasar Australia.

Class action terhadap Uber dijadwalkan akan dibawa ke pengadilan di Mahkamah Agung Victoria pada hari ini, tetapi Maurice Blackburn Lawyers — yang mewakili 8.000 pengemudi taksi dan mobil sewaan — mengatakan gugatan tersebut akan dibatalkan karena Uber menyetujui penyelesaian keuangan.

Pengacara utama Maurice Blackburn, Michael Donelly, mengatakan bahwa pengemudi dan pemilik mobil sewaan mengalami kerugian keuangan akibat masuknya Uber secara agresif ke pasar Australia pada tahun 2012.

Baca juga: Korut Tembakkan Rudal Balistik Saat Menlu AS Berkunjung ke Korsel

Selama itu, Uber juga secara konsisten coba menghindari untuk mengganti kerugian para sopir.

“Selangkah lagi menuju pintu pengadilan, setelah bertahun-tahun menolak untuk melakukan hal yang benar, bagi mereka tersakiti, Uber akhirnya berkedip, dan ribuan warga Australia sehari-hari bergabung untuk bertatap mata dengan raksasa global,” katanya.

Pernyataan Uber sebelumnya menggambarkan keluhan industri taksi itu sebagai ‘masalah warisan’ dan regulasi rideshare tidak ada di mana pun di dunia ketika perusahaan tersebut memulai lebih dari satu dekade yang lalu.

“Kemunculan ridesharing telah mengembangkan industri transportasi titik-ke-titik Australia secara keseluruhan, membawa pilihan yang lebih besar dan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen, serta peluang penghasilan baru bagi ratusan ribu pekerja Australia,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip ABCNews.

Baca juga: Israel Dikecam Pakai Kelaparan Jadi Senjata di Jalur Gaza

“Sejak tahun 2018, Uber telah melakukan kontribusi signifikan ke berbagai skema kompensasi taksi tingkat negara bagian, dan dengan penyelesaian yang diusulkan hari ini, kami menempatkan masalah warisan ini dengan tegas di masa lalu kami,” sambung pernyataan itu.

Kesepakatan ini menjadi penyelesaian class action terbesar kelima dalam sejarah Australia dan terjadi lima tahun setelah tindakan tersebut diluncurkan. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles