Trump Pesimis Gencatan Senjata Gaza Akan Bertahan
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (f:ist/mistar)
Washington DC, MISTAR.ID
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan ketidakpercayaannya bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan bertahan lama.
Saat ditanya mengenai kemungkinan berlanjutnya gencatan senjata, Trump menyebutkan, "Saya tidak yakin. Ini bukan perang kita, ini perang mereka." Dia juga menggambarkan Gaza sebagai “lokasi pembongkaran besar-besaran” dan menegaskan bahwa wilayah tersebut perlu dibangun kembali dengan pendekatan yang berbeda.
Pernyataan Trump ini berbanding terbalik dengan pidato pelantikan presiden yang diucapkannya pada 20 Januari, di mana dia sangat optimis mengenai potensi mengakhiri perang di Palestina. "Mengukur keberhasilan kita bukan hanya dari pertempuran yang kita menangkan, tetapi juga dari perang yang kita akhiri," ujar Trump saat itu.
Pesimisme Trump tidak mengherankan, mengingat adanya tekanan besar dari politisi sayap kanan dan ekstremis Israel untuk melanjutkan pertempuran di Gaza. Tekanan ini semakin memuncak, terutama setelah Trump mendesak Israel untuk menghentikan serangan terhadap Palestina.
Dalam perkembangan terbaru, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tantangan besar setelah Itamar Ben-Gvir, anggota partai Jewish Power, mengundurkan diri dari jabatan Menteri Keamanan Nasional.
Selain itu, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengancam akan mundur jika Netanyahu tidak melanjutkan perang setelah gencatan senjata awal 42 hari berakhir.
"Saya menuntut dan menerima komitmen dari Perdana Menteri Netanyahu bahwa Israel akan kembali ke medan perang untuk melenyapkan Hamas dan memberantas ancaman ini untuk selamanya," tegas Smotrich.
Di sisi lain, Netanyahu mengungkapkan bahwa baik Presiden Trump maupun Joe Biden mendukung Israel untuk melanjutkan agresi di Gaza, jika pihak Israel merasa negosiasi gagal dan tidak ada hasil. "Presiden Trump dan Biden mendukung penuh terhadap hak Israel untuk kembali berperang," kata Netanyahu. (cnn/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Istilah Zonasi Mau Dihapus Mendikdasmen