21.2 C
New York
Tuesday, May 21, 2024

Serangan ke Kota Jenin oleh Israel Terbesar Dalam 20 Tahun, 2.000 Tentara IDF Turun

Palestina, MISTAR.ID

Tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran awal pekan ini terhadap tempat persembunyian militan bersenjata di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat. Serangan tentara Israel yang menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina itu merupakan yang terbesar sejak 2002 atau dalam 20 tahun terakhir.

Seperti dilansir dari CNN dan The Guardian pada Selasa (4/7/23), Pasukan Pertahanan Israel (IDF), nama resmi tentara Israel, mengatakan mereka akan meluncurkan “operasi kontra-terorisme skala besar yang sedang berlangsung di kota Wilayah Jenin dan kamp Jenin” melawan “teroris”.

IDF melaporkan bahwa pasukannya melakukan sekitar 10 serangan pesawat tak berawak dan ratusan tentara Israel. Menyerang apa yang disebut “komando dan kendali” dan fasilitas produksi senjata dan bahan peledak di daerah Jenin.

Baca juga: Perkuat Pasukan Tempur, Israel Belanja 25 Jet Tempur F-35 Buatan AS

Setidaknya satu brigade IDF antara 1.000 dan 2.000 tentara, didukung oleh buldoser lapis baja dan penembak jitu, dikatakan berada di atap gedung di kota Jenin dan kamp pengungsi di sana. Mereka ditembak oleh militan Palestina.

Video dari Jenin yang diperoleh CNN menunjukkan beberapa buldoser Israel digunakan untuk menjinakkan potensi bahan peledak. Penduduk setempat melaporkan bahwa serangkaian ledakan dan tembakan terdengar di daerah tersebut.

Menurut AFP, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa setidaknya sembilan orang tewas dan 100 lainnya luka-luka. 20 di antaranya serius, akibat rangkaian serangan Israel. Lima dari yang tewas dikatakan remaja. Jumlah itu melebihi jumlah korban tewas dalam serangan Israel di Jenin dua pekan lalu, yang menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Baca juga: Drone Israel Serang Kamp Jenin, 3.000 Warga Palestina Tinggalkan Rumah

Sekitar 3.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di area kamp pengungsi Jenin sejak dimulainya operasi militer Israel pada dini hari Senin (3/7/23), menurut wakil gubernur Jenin Kamal Abu al-Roub.

Wakil walikota Jenin Mohammed Jarrar mengatakan bahwa rumah dan infrastruktur hancur serta pasokan listrik dan air ke kamp pengungsi Jenin terputus.

Menurut Financial Times, analis politik yang berbasis di Jenin Jamal Hweel menyebut serangan terbaru terhadap Jenin “yang terbesar sejak 2002”. Ketika pasukan Israel melancarkan serangan ke tempat penampungan Jenin selama pemberontakan Palestina yang dikenal sebagai ‘intifada kedua’.

Baca juga: Arab Saudi Kecam Tindakan Pemukim dan Tentara Israel ke Warga Palestina

Serangan udara dan darat bersama Israel juga tercatat sebagai yang pertama sejak Pertempuran Jenin 2002.

Setidaknya 50 tentara Palestina dan 23 tentara Israel diketahui tewas dalam intifada kedua sekitar 21 tahun lalu dalam pertempuran yang berlangsung lebih dari seminggu. Juga dilaporkan pada saat itu bahwa setidaknya 13 tentara Israel tewas dalam insiden tersebut.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan bahwa operasi militer Israel hanya menargetkan teroris.

Baca juga: Helikopter Tempur Israel Tewaskan 5 Warga Palestina

“Ini bukan serangan di Jenin, ini bukan melawan Otoritas Palestina. Bukan melawan warga Palestina yang tidak bersalah. Ini ditujukan untuk para teroris di kamp ini,” katanya.

Hagari juga menyatakan bahwa operasi militer Israel akan berakhir “dalam satu atau dua hari ke depan.”

“Ini bukan terakhir kalinya kami bertindak. Kami akan bertindak ketika kami memiliki informasi. Kami akan bertindak melawan terorisme sebelum itu terjadi atau kami akan bertindak setelah aktivitas teror untuk mencapai teroris,” katanya. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles