11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Seberapa Banyak Senjata Nuklir Rusia dan Siapa Pengendalinya?

Moskow, MISTAR.ID

Presiden Vladimir Putin, Rabu (13/3/24) kemarin, memperingatkan Barat, bahwa Rusia secara teknis siap untuk perang nuklir dan jika Amerika Serikat mengirim pasukan ke Ukraina, itu akan dianggap sebagai eskalasi perang yang signifikan.

Lalu seberapa banyak sebenarnya persenjataan nuklir yang dimiliki Rusia?

Rusia, sebagai pewaris persenjataan Uni Soviet, memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia.

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika (Federation of American Scientist-FAS), Rusia saat ini menguasai sekitar 5.580 hulu ledak nuklir.

Baca juga: Penculik 286 Pelajar di Nigeria Tuntut Tebusan Rp9,7 Miliar

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.200 di antaranya sudah pensiun, tetapi sebagian besar masih utuh dan sekitar 4.380 disimpan untuk digunakan oleh peluncur strategis jarak jauh dan pasukan nuklir taktis jarak pendek.

Menurut FAS, dari jumlah hulu ledak yang disimpan, 1.710 di antaranya adalah hulu ledak strategis, sekitar 870 rudal balistik darat, 640 rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan mungkin 200 di pangkalan pengebom berat.

Berdasarkan data tersebut, bisa dikatakan bahwa Moskow memiliki kemampuan untuk menghancurkan dunia berkali-kali lipat.

Selama Perang Dingin, Uni Soviet memiliki sekitar 40.000 hulu ledak nuklir, sementara Amerika Serikat ‘hanya’ sekitar 30.000.

Kapan Rusia Bisa Menggunakan Hulu Ledak Nuklir?

Doktrin nuklir Rusia tahun 2020 menetapkan kondisi di mana seorang presiden Rusia bisa mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir.

Baca juga: Israel Serang Pusat Distribusi Makanan di Rafah

Secara umum, Presiden Rusia bisa menggunakan senjata nuklir untuk merespons serangan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, atau menghadapi penggunaan senjata konvensional yang mengancam eksistensi Rusia.

Apakah Rusia Akan Memiliki Lebih Banyak Nuklir?

Menurut Amerika Serikat pada Tinjauan Postur Nuklir tahun 2022, Rusia dan China sedang memperluas dan memodernisasi kekuatan nuklir mereka di saat Washington menyatakan akan mengambil pendekatan kontrol senjata untuk mencegah perlombaan senjata yang mahal.

“Akan tetapi, di masa depan, jumlah hulu ledak yang ditugaskan untuk pasukan strategis Rusia dapat meningkat karena rudal berhulu ledak tunggal digantikan dengan rudal yang dilengkapi dengan banyak hulu ledak,” ungkap FAS, seperti dilaporkan Reuters.

Akankah Rusia Melakukan Uji Coba Nuklir?

Putin menegaskan bahwa Rusia akan mempertimbangkan untuk melakukan uji coba senjata nuklir jika Amerika Serikat melakukannya.

Tahun lalu, ia menandatangani undang-undang yang menarik ratifikasi Rusia atas Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT). Rusia pasca-Soviet belum pernah melakukan uji coba nuklir.

Siapa yang Memerintahkan Peluncuran Nuklir di Rusia?

Presiden adalah pengambil keputusan utama dalam penggunaan senjata nuklir Rusia.

Tas kerja nuklir, atau “Cheget”, selalu ada di tangan presiden setiap saat. Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dan Kepala Staf Gabungan, Valery Gerasimov, juga diperkirakan memiliki koper semacam itu.

Baca juga: Abaikan Tekanan Internasional, Israel Tetap Lanjutkan Serangan ke Rafah

Pada dasarnya, koper tersebut adalah alat komunikasi yang menghubungkan presiden dengan para petinggi militer dan kemudian ke pasukan roket melalui jaringan komando dan kontrol elektronik ‘Kazbek’ yang sangat rahasia.

Jika Rusia menghadapi serangan nuklir strategis, presiden akan mengirim perintah peluncuran langsung ke komando staf umum dan unit-unit komando cadangan yang memegang kode nuklir.

Perintah itu akan menyebar cepat melalui sistem komunikasi yang berbeda ke unit-unit pasukan roket strategis, yang kemudian akan menembakkan roket-roket tersebut ke Amerika Serikat dan Eropa.

Jika serangan nuklir telah dikonfirmasi, Putin dapat mengaktifkan sistem ‘Dead Hand’ atau ‘Perimetr’ sebagai pilihan terakhir, yang pada dasarnya adalah komputer yang akan memutuskan kiamat.

Sebuah roket pengendali akan memerintahkan serangan nuklir dari seluruh gudang senjata Rusia. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles