12 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Rusia Tolak Serahkan Kembali Wilayah Ukraina yang Sudah Dianeksasi

Moskow, MISTAR.ID

Pemerintah Rusia mengatakan, mereka tidak akan melepaskan kembali empat wilayah Ukraina yang sudah mereka aneksasi, yakni Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson.

Moskow menyebut, setiap proposal perdamaian untuk mengakhiri konflik harus memasukkan empat wilayah itu sebagai bagian dari Rusia.

“Tidak ada rencana perdamaian untuk Ukraina yang tidak memperhitungkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah (Ukraina) ke Rusia. Rencana yang tidak mempertimbangkan realitas ini tidak bisa damai,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu (28/12/22).

Baca Juga:Ultimatum Rusia ke Ukraina: Patuhi Tawaran Kami Atau Militer yang Putuskan!

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mempromosikan rencana perdamaiannya yang berisi 10 poin. Dalam rencana itu, Zelensky menghendaki agar seluruh pasukan Rusia angkat kaki dari wilayah Ukraina yang diakui secara internasional. Artinya Rusia harus menyerahkan kembali seluruh wilayah Ukraina yang sudah dianeksasinya, termasuk Krimea.

Pada 20 Desember lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, situasi di empat wilayah Ukraina yang sudah dianeksasi negaranya sulit. Terkait hal itu, dia menekankan perlunya pemaksimalan operasi kontraintelijen untuk menjaring agen mata-mata dan penyabot.

“Situasi di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia sangat sulit,” kata Putin kepada Dinas Keamanan Federal Rusia atau Federal Security Service (FSB).

Baca Juga:Rusia Tak Mau Gencatan Senjata Saat Natal, Warga Ukraina Maki Putin

Dia menyinggung tentang warga Rusia yang telah memilih untuk tinggal dan bekerja di empat “wilayah baru Rusia” tersebut.

“Orang-orang yang tinggal di sana, warga Rusia, mengandalkan Anda, pada perlindungan Anda,” ujar Putin.

Putin pun menyampaikan bahwa ketenangan maksimal dan konsentrasi kekuatan diperlukan dalam operasi kontraintelijen Rusia.

Baca Juga:Ukraina Mengamuk, 40 Roketnya Gempur Donetsk yang Dikuasai Rusia

“Penting untuk secara tegas menekan tindakan badan intelijen asing, untuk segera mengidentifikasi pengkhianat, mata-mata, dan penyabot,” ucapnya.

Pada 30 September lalu, Putin mengesahkan bergabungnya Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia, ke Rusia. Empat wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah pendudukan Rusia.

Pada 23 hingga 27 September lalu, keempat wilayah itu menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia. Moskow mengklaim, sekitar 98 persen pemilih dalam referendum setuju untuk bergabung.

Ukraina dan sekutu Barat-nya menolak hasil referendum itu. Mereka menilai referendum itu telah diatur hasilnya oleh Moskow. Kendati ditolak dan ditentang, Rusia tetap melanjutkan rencananya untuk “merebut” keempat wilayah itu. Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia mewakili 15 persen dari luas wilayah Ukraina. Jika digabung, luasnya setara dengan Portugal. (republika/hm14)

Related Articles

Latest Articles