Moskow, MISTAR.ID
Menteri Pertahanan Rusia, Andrei Belousov, menyatakan bahwa negaranya harus mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan konflik militer dengan NATO dalam satu dekade mendatang. Pernyataan itu disampaikan saat rapat dengan Presiden Vladimir Putin.
“Kegiatan Kementerian Pertahanan siap menghadapi skenario apa pun dalam jangka menengah, termasuk kemungkinan konflik militer dengan NATO di Eropa dalam dekade mendatang,” ujar Belousov, seperti dikutip CNN Indonesia, Rabu (18/12/24).
Belousov menilai aktivitas NATO, termasuk keputusan dalam KTT aliansi pada Juli lalu menimbulkan ancaman bagi Rusia. Hasil KTT tersebut meliputi pembentukan bantuan keamanan dan pelatihan bagi Ukraina, penyediaan peralatan sistem pertahanan udara, dan kecaman terhadap negara yang mendukung Rusia selama konflik.
Selain itu, ia menyoroti izin Amerika Serikat kepada Ukraina untuk menggunakan senjata canggih jarak jauh yang dapat menyerang Rusia. “Ini juga tercermin dalam dokumen-dokumen doktrinal AS dan negara-negara NATO lain,” tambahnya.
Baca juga:Â Rusia Serang Jaringan Listrik Ukraina, Zelensky Minta Bantuan Barat
Dalam rapat tersebut, Belousov juga menekankan pentingnya penyelesaian perang dengan Ukraina, termasuk rencana Rusia untuk menguasai sepenuhnya wilayah Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson, dan Donetsk, sejak September 2022.
Presiden Putin turut menyalahkan NATO atas ketegangan di perbatasan Rusia. Menurutnya, negara-negara NATO meningkatkan anggaran militer dan kehadiran mereka di kawasan tersebut.
“Jumlah pasukan Amerika di Eropa sudah mencapai 100.000,” kata Putin.
Putin juga menuding Amerika Serikat dan negara-negara Barat terus mengirim senjata, serta pelatih militer ke Ukraina.
“Karena ini, Rusia mendekati garis merah, yang mana Rusia tak lagi mundur dan mulai merespons,” ujarnya.
Baca juga:Â Agustus Mendatang Erdogan dan Assad Kemungkinan Bertemu di Moskow
Pernyataan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, menyampaikan niatnya untuk menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina.
“Kami akan membuat sedikit kemajuan, ini sulit, ini buruk, ini buruk,” kata Trump, seraya menyarankan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, agar siap membuat kesepakatan.
Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, dan hingga kini pertempuran terus berlangsung. Berbagai proposal perdamaian dari komunitas internasional belum berhasil diterima oleh kedua pihak. (cnn/hm20)