13.3 C
New York
Friday, May 10, 2024

Rusia Resmi Resesi, PDB Turun 4 Persen

Moskow, MISTAR.ID

Rusia dilaporkan telah resmi masuk jurang resesi. Hal ini disebabkan oleh produk domestik bruto (PDB) negara adidaya tersebut turun 4% pada kuartal ketiga 2022 ini.

Dilansir dari The Moscow Times, Kamis (17/11/22), informasi tersebut berdasarkan dari estimasi yang diterbitkan oleh badan statistik nasional, Rosstat, pada Rabu kemarin.

Secara umum, resesi sendiri diartikan dengan melemahnya ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun. Penurunan PDB ini serupa dengan kontraksi 4% pada kuartal kedua, akibat sanksi Barat menghantam ekonomi Rusia, menyusul serangan Moskow di Ukraina.

Baca Juga:PM Inggris Puji Jokowi Sukses Pimpin G20 di Tengah Ketegangan Dunia oleh Rusia

Kontraksi itu didorong oleh penurunan perdagangan grosir sebesar 22,6% dan penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1%. Namun sisi baiknya, konstruksi Rusia tumbuh sebesar 6,7% dan pertanian sebesar 6,2%. Rosstat juga mencatat, tingkat pengangguran Rusia mencapai 3,9% pada September lalu.

Sebelumnya, pada 8 November kemarin, bank sentral Rusia telah sempat memperkirakan, PDB akan berkontraksi sebesar 3,5% di tahun ini. IMF dan Bank Dunia masing-masing juga telah memperkirakan penurunan PDB Rusia sebesar 3,4% dan 4,5%.

Di sisi lain, perlu diketahui, Rusia terakhir kali mengalami resesi teknis pada akhir 2020 dan awal 2021 saat dunia mengalami pandemi virus Corona. Ekonomi Rusia bernasib baik pada awal 2022 dengan peningkatan PDB sebesar 3,5%.

Baca Juga:Presiden Zelensky: Rusia Hancurkan Semua Infrastruktur Penting di Kherson

Namun, dimulainya serangan Ukraina memicu serangkaian sanksi dari Barat. Akhirnya, pembatasan ekspor dan impor, kekurangan staf dan masalah pasokan suku cadang membebani perekonomian Rusia.

Setelah Rusia terkena sanksi Barat atas serangan Ukraina, bank secara drastis menaikkan suku bunga acuan dari 9,5% menjadi 20% dalam upaya untuk melawan inflasi dan menopang rubel.

Lalu yang mengejutkan, pada Oktober lalu, bank sentral Rusia mempertahankan suku bunga utamanya pada 7,%. Ini adalah pertama kalinya sejak awal serangan militer di Ukraina tingkat suku bunga tetap tidak berubah.

Berkaitan dengan hal itu, Gubernur Bank Rusia Elvira Nabiullina mengatakan, pihaknya tidak berencana mengubah suku bunga hingga akhir tahun, sebagai tanda “adaptasi” ke “realitas baru”. (detik/hm14)

Related Articles

Latest Articles