Saturday, March 1, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Rusia Gagalkan Rencana Ukraina untuk Membunuh Uskup yang Dekat dengan Putin

journalist-avatar-top
By
Sabtu, 1 Maret 2025 08.19
rusia_gagalkan_rencana_ukraina_untuk_membunuh_uskup_yang_dekat_dengan_putin

Presiden Rusia Vladimir Putin saat mengikuti ibadah Natal Ortodoks. (f: AP/mistar)

news_banner

Moskow, MISTAR.ID

Dinas Keamanan Rusia (FSB) berhasil menggagalkan rencana pembunuhan terhadap Uskup Senior Gereja Ortodoks Rusia, Tikhon Shevkunov, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Moskow menyatakan bahwa rencana pembunuhan tersebut diperintahkan oleh Ukraina.

Shevkunov, seperti yang dilaporkan AFP, Jumat (28/2/2025), sering disebut-sebut sebagai "pengakuan dosa" bagi Putin, yakni seorang pastur yang mendengarkan pengakuan dari Presiden Rusia tersebut. Selain itu, Shevkunov juga merupakan anggota dewan penasihat Putin di bidang kebudayaan dan seni. Shevkunov dan Putin telah berteman sejak tahun 1990-an.

Pada usia 66 tahun, Shevkunov diangkat sebagai Metropolitan Crimea, sebuah gelar untuk uskup senior, setelah aneksasi Semenanjung Crimea oleh Rusia pada tahun 2014. Shevkunov juga sering terlihat bersama Putin di berbagai kesempatan dan dianggap sebagai calon penerus Patriark Kirill, tokoh paling senior di Gereja Ortodoks Rusia.

FSB dalam laporannya menyatakan bahwa mereka telah menangkap dua orang, seorang pria Ukraina dan seorang pria Rusia, yang diduga merencanakan serangan tersebut. Kedua orang itu, menurut FSB, telah "direkrut oleh dinas intelijen Ukraina, GUR, melalui Telegram".

Kantor berita TASS mengidentifikasi para tersangka sebagai Denis Popovich, asisten Shevkunov, dan Nikita Ivankovich, seorang rohaniwan gereja. FSB menyebutkan bahwa kedua tersangka diberikan peledak rakitan pada bulan Desember lalu untuk "melenyapkan Metropolitan Tikhon secara fisik", dan kemudian mereka direncanakan untuk meninggalkan Moskow menggunakan paspor palsu.

Laporan TASS juga menyebutkan bahwa kedua tersangka berencana meletakkan peledak tersebut di area tempat tinggal Shevkunov di Biara Sretensky, Moskow, saat ia berkunjung.

Beberapa video yang dirilis oleh outlet berita Rusia, Zvezda, menunjukkan pasukan keamanan yang diam-diam menahan salah satu tersangka dan membawanya ke dalam van. Video lainnya menunjukkan salah satu tersangka tergeletak dengan tangan diborgol.

Media lokal Rusia juga merilis video yang mengklaim menunjukkan para tersangka mengakui tindak kejahatannya. Hingga kini, Ukraina belum memberikan komentar resmi terkait tuduhan Rusia tersebut. (mtr/hm24)