12.8 C
New York
Sunday, September 8, 2024

Rusia Bakal Produksi Nuklir Lagi Jika AS Sebarkan Rudal ke Jerman

Moskow, MISTAR.ID

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan segera memproduksi rudal nuklir jarak menengah jika Amerika Serikat menyebarkan rudal ke Jerman atau wilayah lain di Eropa.

“Jika AS melaksanakan rencana tersebut, kami menganggap diri kami terbebas dari moratorium sepihak terkait penyebaran kemampuan serangan jarak menengah dan pendek,” kata Putin saat parade Angkatan Laut di Saint Petersburg, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (29/7/24).

Putin menyatakan bahwa Rusia saat ini sedang dalam tahap akhir pengembangan sejumlah sistem.

“Kami akan mengambil langkah-langkah serupa dalam menyebarkannya dengan mempertimbangkan tindakan AS, satelitnya di Eropa, dan di wilayah lain di dunia,” ujar Putin.

Baca juga: Serangan Rudal Rusia ke Dnipro Tewaskan 8 Orang, 25 Luka-luka

Pada awal Juli ini, AS dan Jerman mengumumkan rencana penempatan berkala rudal jarak jauh AS, termasuk rudal jelajah Tomahawk di Jerman yang akan dimulai pada 2026.

Menanggapi ini, Putin menjelaskan jika jangkauan rudal tersebut masuk ke jangkauan militer Rusia.

“Situasi ini mengingatkan kita pada peristiwa Perang Dingin yang terkait dengan pengerahan rudal jarak menengah Pershing AS di Eropa,” ungkap Putin.

Pada tahun 1987, Amerika Serikat dan Uni Soviet menandatangani perjanjian pengendalian senjata yang mencakup penggunaan rudal dengan jangkauan antara 500 hingga 5.500 kilometer.

Namun, baik Washington maupun Moskow menarik diri dari perjanjian itu pada 2019 karena saling tuduh melakukan pelanggaran.

Baca juga: Langgar Perbatasan Negara, Pesawat Bomber AS Dicegah Jet Tempur Rusia 

Rusia kemudian menyatakan tidak akan memulai kembali produksi rudal tersebut selama AS tidak menyebarkan rudalnya di luar negeri.

Pada puncak Perang Dingin, AS mengerahkan rudal balistik Pershing di Jerman Barat sekitar tahun 1980-an. Rudal tersebut terus ditempatkan selama penyatuan kembali Jerman hingga tahun 1990-an.

Namun, setelah berakhirnya Perang Dingin, Amerika Serikat secara signifikan mengurangi jumlah rudal yang ditempatkan di Eropa, karena ancaman dari Moskow juga mereda. (cnn/hm20)

Related Articles

Latest Articles