Ribuan Warga Tuntut Presiden Brazil Mundur
ribuan warga tuntut presiden brazil mundur
Brazilia, MISTAR.ID
Brazil kembali dikepung aksi unjuk rasa. Ribuan orang yang turun ke jalan sebagai aksi protes terhadap Presiden Brazil Jair Bolsonaro yang dituduh sangat lambat membeli vaksin Covid-19 sehingga 500 ribu warga Brazil tewas akibat virus mematikan tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan, Brazil melampaui 500.000 kematian akibat covid-19 pada Sabtu. Ini adalah angka kematian tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.
Pemerintah menghadapi kritik keras karena melewatkan kesempatan awal untuk membeli vaksin. Pembuat farmasi Pfizer mengatakan, tidak mendapat tanggapan atas tawaran untuk menjual vaksin kepada Pemerintah Brasil antara Agustus dan November tahun lalu.
Baca juga: Kedua Tertinggi Di Dunia, Brazil Tembus 500 Ribu Kematian Covid-19
“Kami memprotes pemerintah Bolsonaro yang melakukan genosida karena tidak membeli vaksin dan tidak melakukan apa pun untuk merawat rakyatnya pada tahun lalu,” kata Aline Rabelo, saat memprotes di mal nasional di Brazilia, seperti dikutip media, Senin (21/6/21).
Kantor pers Bolsonaro tidak menanggapi permintaan komentar. Sementara menurut data Kementerian Kesehatan Brazil, hanya 11 persen orang Brazil yang divaksinasi penuh dan 29 persen telah menerima dosis pertama.
Media Brazil melaporkan bahwa protes telah diadakan di 26 negara bagian serta ibu kota Brazilia. Banyak demonstran menyebut 500.000 orang tewas sebagai bentuk genosida yang dilakukan pemerintah terhadap rakyat Brazil.
Mereka meneriakkan, menabuh genderang, dan mengangkat spanduk yang menuntut Bolsonaro dicopot dari jabatannya. “Setengah juta alasan untuk menggulingkan Bolsonaro,” tulis salah satu pengunjuk rasa di pusat Kota Sao Paulo.
Sementara penyelenggara menjanjikan demonstrasi terbesar di lebih dari 300 kota, pertemuan di Rio de Janeiro dan Brazilia pada Sabtu pagi tampaknya tidak lebih besar dari protes besar terakhir pada 29 Mei.
Baca juga: Ratusan Ribu Warga Brazil Tuntut Presiden Bolsonaro Dimakzulkan
Protes di Sao Paulo, kota dan pusat keuangan terbesar di Brazil, memblokir jalan raya utama di pusat kota, di mana pengunjuk rasa membentangkan spanduk seukuran blok kota yang menuntut “Kehidupan, Roti, Vaksin, dan Pendidikan.”
Komite Senat khusus sedang menyelidiki tanggapan pandemi pemerintahan Bolsonaro, menyoroti upaya yang tertunda untuk memperoleh vaksin sambil memprioritaskan perawatan yang belum terbukti.
Bulan lalu, sebuah jajak pendapat menunjukkan popularitas Bolsonaro telah merosot ke posisi terendah baru dengan hanya 24 persen warga Brazil yang mengatakan pemerintahannya “baik” atau “hebat.” (medcom/hm09)