19 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Ratusan Ribu Warga Israel Kabur di Tengah Agresi ke Palestina

Jakarta, MISTAR.ID

Diperkirakan sebanyak 550 ribu warga Israel dikabarkan kabur dari negara mereka di tengah agresi ke Jalur Gaza, Palestina. Hal tersebut sudah terjadi selama enam bulan terakhir saat agresi pecah pada 7 Oktober lalu.

Data yang dirilis Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel menunjukkan lebih dari 550.000 warga sudah meninggalkan negara dan tak kembali lagi hingga kini.

kaburnya warga Israel terjadi berkala ketika warga Israel mengalami kesulitan dari berbagai aspek selama perang terjadi.

Menurut data Biro Pusat Statistik Israel, populasi Israel mencapai 9,9 juta jiwa. Jumlah penduduk itu juga termasuk dari dua juta warga Palestina dan 20.000 warga Suriah di Dataran Tinggi Golan, seperti dilansir dari TRT World.

Baca juga:Israel Bangkrut 67 Miliar Dolar AS Akibat Perang

Tidak hanya itu, kekhawatiran warganya terhadap situasi di negaranya juga menyebabkan banyak warga Israel yang memiliki kewarganegaraan ganda.

Kejadian kabur warga Israel dari tanah airnya terjadi di tengah-tengah situasi memanas antara Negeri Zionis dan Lebanon.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun baru-baru ini menyatakan untuk menghentikan serangan ke Rafah dan dialihkan menuju utara Israel. Ini dilakukan untuk memperkuat lini pertahanan di kawasan yang berbatasan langsung dengan kekuasaan kelompok milisi Hizbullah.

“Fase intens pertempuran melawan Hamas akan segera berakhir,” ujar Netanyahu dalam wawancara dengan Channel 14, Minggu (23/6).

“Bukan berarti perang (secara keseluruhan) akan segera berakhir. Namun perang dalam fase intens di Rafah akan berakhir,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari AFP.

Ketegangan Israel-Lebanon turut mendasari niat lebih dari setengah juta warga Israel untuk kabur dari negaranya. Sebab, Hizbullah telah menggempur beberapa kali wilayah perbatasan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Hamas di Gaza.

Baca juga:Imbas Blokade Israel, 2.500 Calon Jemaah Haji Palestina Gagal ke Mekkah

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah juga mengancam bakal menyerang Siprus jika Tel Aviv serius untuk menggempur Lebanon. Nasrallah menuding Siprus telah membantu Israel dengan mengizinkan Negeri Zionis menggunakan bandara dan pangkalannya untuk latihan militer.

Hingga kini, potensi perang kedua negara membuat komunitas internasional menjadi was-was. Amerika Serikat sebagai salah satu sekutu Israel pun disebut bakal mendukung penuh Negeri Zionis jika perang dengan Hizbullah terjadi secara masif. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles