16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Penyiksaan Diplomat, Pemerintah Nigeria Tarik Duta Besarnya dari Indonesia

Abuja, MISTAR.ID
Buntut penyerangan Diplomat yang dilakukan oleh Imigrasi, Pemerintah Nigeria Tarik Dubesnya dari Indonesia untuk kembali ke negaranya. Langkah ini diambil usai petugas imigrasi Indonesia dinilai melakukan penyerangan terhadap salah satu diplomat mereka.

Dalam sebuah video yang beredar luas menunjukkan seorang warga asing diperlakukan kasar dalam mobil. Begitu video ini menyebar luas, Kementerian Luar Negeri Nigeria memanggil Duta Besar RI untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap dan menyampaikan protesnya.

Dubes Usra telah meminta maaf atas insiden penyerangan tersebut, mewakili pemerintah Indonesia.

Pemerintah Federal Nigeria mengutuk keras serangan tersebut. Mereka menuntut sanksi yang sesuai terhadap pejabat yang melakukan serangan itu.

Baca juga: Aksi KKB Makin Brutal, Bunuh Ratusan Orang dalam Sehari di Nigeria

“Perlakuan buruk terhadap diplomat kami melawan hukum internasional dan Konvensi Wina mengenai aturan hubungan diplomatik dan konsuler antar negara,” kata Kementerian Luar Negeri Nigeria dalam pernyataan mereka, dilansir dari BBC, Rabu, 11 Agustus 2021.

Menteri Luar Negeri Nigeria, Geoffrey Onyeama mengatakan, pemerintah akan berkonsultasi dan memutuskan langkah yang akan diambil untuk hubungan kedua negara. Pemerintah federal Nigeria menginginkan adanya tinjauan kembali hubungan RI-Nigeria.

“Kami juga meminta pemerintah Indonesia untuk mengambil hukuman berat terhadap pejabat imigrasi yang terlibat dalam tindakan kriminalitas tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun mengklarifikasi mengenai insiden ini. Menurut Ibnu, justru diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan dan lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.

“Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan,” ujar Ibnu dalam keterangan Humas Ditjen Imigrasi, Selasa 10 Agustus 2021.

“Akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas kami mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri dan ini bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami. Setelah pemukulan itu, petugas kami lantas memegangi WNA tersebut. Jadi, yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Kejadian ini berawal dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok warga negara asing yang diduga izin tinggalnya telah habis dan menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan. Petugas lalu mendatangi lokasi menginap para WNA itu karena mereka diduga berencana mengadakan sebuah pesta di hotel tersebut pada Sabtu sore.

Oleh pihak hotel, petugas diberitahu bahwa para WNA tersebut telah check out dan berpindah ke sebuah apartemen yang masih berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.

Baca juga: Diserang Kelompok Bersenjata, 16 Tentara di Nigeria Tewas

“Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi,” ujar Ibnu.

Menurut Ibnu, dalam perjalanan diplomat tersebut melakukan pemukulan terhadap petugas sehingga harus dipegangi.

“Dia terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor imigrasi juga masih berteriak. Padahal, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya. Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria,” ungkapnya. (medcom/hm06)

Related Articles

Latest Articles