9.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Pengadilan China Vonis Mati Pria Asal Australia, Ini Reaksi PM Morrison

Canberra, MISTAR.ID

Pengadilan China vonis mati pria asal Australia, Karm Gilespie, setelah terbukti terlibat dalam kasus penyelundupan narkoba.  Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison kecewa atas vonis mati tersebut.

“Saya dan pemerintah sangat sedih dan khawatir bahwa seorang warga negara Australia, Karm Gilespie telah dijatuhi hukuman mati di China,” kata PM Morrison, Senin (15/6/20).

Vonis mati untuk Gilespie diketuk pengadilan China pada Sabtu (13/6/20). Aktor asal Sydney itu ditahan secara diam-diam di penjara selama tujuh tahun.

PM Morrison mengaku pihaknya mengetahui penangkapan Gilespie. Dia menyebut sempat beberapa kali menghubungi rekan-rekannya dari China untuk membahas kasus yang menjerat aktor yang menjadi pelatih investasi itu.

Baca juga: Di Indonesia dan China, Pasar Tradisional Jadi Momok Klaster Baru Kasus Corona

Kasus penyelundupan narkoba yang menjerat Gilespie berawal dari kegiatan penangkapan pada malam Tahun Baru 2013 di Bandara Baiyun Guangzhou, barat laut Hong Kong. Dari tangan Gilespie diamankan metamfetamin seberat 7,5 kilogram yang berada dalam koper.

Penangkapan Gilespie tidak diumumkan kepada publik. Teman-temannya mengatakan kepada media Australia bahwa mereka dibuat bingung oleh kepergiannya yang mendadak.

Keluarga Gilespie pun meminta media tidak berspekulasi. Sebab, mereka yakin spekulasi tersebut tidak akan membantu Gilespie.

“Menahan diri dari berspekulasi tentang keadaannya saat ini, yang kami yakin tidak akan membantu kasusnya,” kata keluarga Gilespie dalam pernyataan yang dikeluarkan melalui Kementerian Luar Negeri Australia, Senin (15/6/20).

Baca juga: Gelombang II Mulai, Kasus Baru Corona di China Mengkhawatirkan

Namun, pihak keluarga Gilespie tidak bisa menutupi kesedihan mereka. Pihak keluarga meminta media menghargai privasi.

“Keluarga kami sangat sedih dengan situasi ini. Kami tidak akan membuat komentar publik dan meminta media menghormati privasi kami pada saat yang sulit ini,” kata mereka.

Vonis mati untuk Gilespie dinilai bisa memperkeruh hubungan antara Beijing dan Canberra. Pasalnya, baru baru ini pihak China menyatakan ‘kemarahannya’ atas seruan Australia terkait penyelidikan asal-usul pandemi virus Corona.

China diketahui mengenakan tarif pada barang-barang Australia. Mereka juga memperingatkan wisatawan dan pelajar China agar berhati-hati saat di Australia karena adanya isu rasisme.

Baca juga: Truk Minyak Meledak di China, 14 Orang Tewas dan 168 Terluka

Ya, dua hal itu tak lain adalah buntut dari seruan Australia yang mendukung penyelidikan di China terkait asal-usul Corona.

Menteri Perdagangan Australia, Simon Birmingham meminta agar vonis mati Gilespie tidak dianggap sebagai pembalasan dari China. Namun, editor asing surat kabar Australia, Greg Sheridan tidak sependapat dengan Simon.

Sebab, tahun lalu, China menjatuhkan hukuman mati terhadap dua warga negara Kanada, Robert Schellenberg dan Fan Wei, atas tuduhan perdagangan obat-obatan terlarang.

Vonis mati itu diketuk saat hubungan diplomatik China dan Kanada memanas karena penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei, Meng Wanzhou.(dtc/hm07)

Related Articles

Latest Articles