Tuesday, May 20, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Pemerintah India Tangkap 11 Warganya Diduga jadi Mata-mata Pakistan

journalist-avatar-top
Selasa, 20 Mei 2025 14.49
pemerintah_india_tangkap_11_warganya_diduga_jadi_matamata_pakistan

Ilustrasi. (f: ist/mistar)

news_banner

New Delhi, MISTAR.ID

Otoritas India telah menangkap sebelas warga negaranya atas dugaan keterlibatan dalam aktivitas mata-mata untuk Pakistan. Penangkapan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut, menyusul salah satu konflik paling serius dalam beberapa dekade terakhir.

Sedikitnya 60 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan yang terjadi awal bulan ini, yang dipicu oleh serangan terhadap para wisatawan di wilayah Kashmir yang dikuasai India pada 22 April. Pemerintah India menuding Pakistan berada di balik serangan tersebut, tuduhan yang telah dibantah keras oleh Islamabad.

Kashmir, wilayah mayoritas Muslim di Himalaya, telah lama menjadi sumber perselisihan antara India dan Pakistan, yang sama-sama mengklaim wilayah tersebut secara penuh sejak keduanya merdeka dari Inggris pada tahun 1947. Sejak itu, keduanya telah berperang beberapa kali, dengan Kashmir sebagai titik konflik utama.

Mengutip laporan AFP, Selasa (20/5/2025), media lokal NDTV menyebutkan sembilan dari sebelas tersangka ditangkap di negara bagian Haryana, Punjab, dan Uttar Pradesh.

Direktur Jenderal Kepolisian Punjab, Gaurav Yadav, Senin (19/5/2025) mengatakan, dua dari mereka ditahan karena diduga membocorkan informasi militer yang sensitif.

"Kami menerima intelijen kredibel bahwa mereka terlibat dalam berbagi rincian rahasia mengenai serangan militer India terhadap wilayah Pakistan pada malam 6–7 Mei," ujar Yadav.

Penyelidikan awal mengungkap kedua tersangka memiliki hubungan langsung dengan agen dari Inter-Services Intelligence (ISI), badan intelijen militer Pakistan, dan telah menyampaikan informasi penting terkait aktivitas Angkatan Bersenjata India.

Sementara itu, di Haryana, seorang blogger perempuan juga ditahan pekan lalu atas tuduhan serupa. Menurut laporan, wanita tersebut pernah dua kali mengunjungi Pakistan dan diketahui menjalin kontak dengan seorang pejabat kedutaan Pakistan di India.

Para tersangka lainnya termasuk seorang mahasiswa, penjaga keamanan, dan seorang pengusaha.

Menurut laporan India Today, jaringan mata-mata ini direkrut melalui berbagai metode, termasuk media sosial, iming-iming uang, janji-janji palsu, aplikasi pesan instan, serta kunjungan pribadi ke Pakistan.

Penangkapan ini terjadi setelah pecahnya kekerasan terburuk antara India dan Pakistan sejak konflik terbuka terakhir pada tahun 1999.

Meski kini kedua pihak telah mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah empat hari saling serang dengan rudal, drone, dan artileri, ketegangan tetap tinggi dan kekhawatiran akan potensi eskalasi lebih lanjut terus membayangi kawasan tersebut. (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN