Menteri Antikorupsi Inggris Mundur dari Jabatannya
Tulip Siddiq. (f: ist/mistar)
London, MISTAR.ID
Menteri Antikorupsi Inggris, Tulip Siddiq, memutuskan mundur dari jabatannya setelah mendapat tekanan publik terkait dugaan keterkaitan keuangan dengan Sheikh Hasina, mantan Perdana Menteri Bangladesh yang tidak lain adalah bibinya.
Dalam surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, Siddiq menjelaskan bahwa ia memilih mundur agar posisinya tidak menjadi penghambat bagi kinerja pemerintahan.
Siddiq menjabat sebagai menteri dengan tanggung jawab dalam kebijakan jasa keuangan dan pemberantasan korupsi.
Namun, ia menjadi sorotan karena penyelidikan terhadap Hasina, yang tengah menghadapi dugaan keterlibatan dalam korupsi dan pencucian uang, termasuk penyalahgunaan dana proyek infrastruktur bernilai miliaran dolar.
Nama Siddiq disebut dalam penyelidikan Komisi Antikorupsi Bangladesh yang mendalami dugaan korupsi dalam proyek pembangkit listrik tenaga nuklir senilai USD 12,65 miliar.
Penyelidikan tersebut mencatat kemungkinan adanya keuntungan pribadi yang diperoleh Siddiq dan Hasina dari proyek tersebut.
Keterkaitan Siddiq dengan beberapa properti di London juga menjadi perhatian. Salah satu properti di kawasan utara London diduga diberikan kepada keluarganya pada 2009 oleh seorang pengacara yang memiliki hubungan dengan pemerintahan Hasina.
Selain itu, sebuah properti lain yang diperolehnya pada 2004 tanpa pembayaran juga dikaitkan dengan pengembang yang memiliki hubungan dengan Liga Awami, partai politik Hasina.
Meskipun Siddiq menyangkal adanya pelanggaran hukum, ia tetap menyerahkan kasusnya kepada penasihat etika independen untuk diselidiki.
Ia menganggap pengunduran dirinya sebagai langkah yang benar untuk menjaga kepercayaan terhadap pemerintahan Inggris.
Kepala pemerintahan sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, menyatakan bahwa Siddiq perlu bertanggung jawab atas aset yang dinikmatinya di London.
“Pemerintah Bangladesh menegaskan kembali komitmennya untuk memulihkan dana publik yang diduga diselewengkan melalui kerja sama dengan mitra internasional,” jelas Yunus, dilansir dari detik. (detik/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Borneo FC Pecat Pieter Huistra