11.1 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Mantan PM Thaksin yang Mengasingkan Diri Berencana Kembali ke Thailand

Bangkok, MISTAR.ID

Miliarder sekaligus mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra mengatakan Selasa (9/5/23), dia ingin kembali dari pengasingan sebelum ulang tahunnya 26 Juli ini. Hal itu ditunagkannya dalam sebuah tweet yang dia posting hanya beberapa hari sebelum pemilihan umum.

Politisi berusia 73 tahun yang menjadi taipan telekomunikasi, dua kali terpilih sebagai perdana menteri tetapi digulingkan oleh kudeta militer pada tahun 2006, mengatakan dia siap untuk diadili setelah menghabiskan 15 tahun terakhir di luar kerajaan untuk menghindari tuduhan korupsi yang telah lama dia pertahankan bermotivasi politik.

Partai oposisi Pheu Thai, yang digawangi oleh putri Thaksin, Paetongtarn, unggul dalam sebagian besar jajak pendapat untuk pemungutan suara hari Minggu (7/5), meningkatkan spekulasi bahwa ia mungkin akhirnya menepati janji berulang kali untuk kembali ke Thailand.

Baca Juga:Aktivis Muda Thailand yang Memprotes Sistem Monarki Gelar Kampanye untuk Memenangkan Kursi di Parlemen

“Saya telah memutuskan untuk kembali ke rumah untuk membesarkan cucu saya pada bulan Juli, sebelum ulang tahun saya,” tulisnya di akun Twitter @ThaksinLive.

Paetongtarn melahirkan anak keduanya, yang merupakan cucu ketujuh Thaksin, pada 1 Mei. “Saya telah tinggal jauh dari keluarga saya selama hampir 17 tahun. Saya sudah tua,” cuitnya.

Thaksin masih diidolakan oleh jutaan warga pedesaan Thailand yang miskin yang diuntungkan dari kebijakan kesejahteraannya, tetapi dibenci oleh elite militer-royalis kerajaan.

Baca Juga:Tiga Pelaku Pembunuhan Mahasiswi China di Thailand Ditangkap

Partai-partai yang terkait dengan Thaksin telah memenangkan kursi terbanyak di setiap pemilu Thailand sejak 2001, tetapi kehilangan dua perdana menteri karena kudeta militer dan satu lagi karena keputusan pengadilan.

Thaksin dihukum in absentia atas tuduhan korupsi dan menghadapi banyak kasus lain juga, tapi pada Selasa (9/5/23) mengatakan dia siap menghadapi pengadilan.

“Saya akan memasuki proses hukum dan pada hari saya kembali, negara masih akan berada di bawah pemerintahan sementara Jenderal Prayut,” cuitnya.

Baca Juga:Ancaman Keselamatan Usik Wisatawan China di Thailand

Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, mantan panglima militer yang menggulingkan saudara perempuan Thaksin Yingluck sebagai perdana menteri untuk merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2014, secara resmi akan tetap memimpin negara sampai seorang pemimpin baru dilantik, kemungkinan besar pada bulan Agustus.(channelnewsasia.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles