18.6 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Laporan Baru Senat AS: China Kembangkan Vaksin Covid Sebelum Pandemi Terjadi

Washington, MISTAR.ID

Laporan baru AS mengklaim bahwa China mulai mengembangkan vaksin Covid-19 sebelum pandemi terjadi. Dokumen setebal 300 halaman yang disusun oleh Senat AS itu menunjukkan bahwa para peneliti China mulai mengerjakan program vaksin pada pertengahan November 2019.

Ini menambah bukti bahwa China berusaha menutupi infeksi virus sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diberitahu pada 31 Desember. Pasalnya, untuk membuat vaksin Covid-19, pengembang harus memiliki urutan genom lengkap dari SARS-CoV-2. Urutan genom lengkap SARS-CoV-2 tidak dirilis ke publik hingga 11 Januari 2020.

“Biasanya, sampel dari pasien yang terinfeksi digunakan untuk menghasilkan urutan. Atau, sampel dari hewan yang terinfeksi dapat digunakan,” demikian bunyi laporan baru tersebut, dikutip dari Daily Mail.

Baca Juga:Kontroversi Pencabutan Pelonggaran Seiring Covid China Naik Lagi

“Oleh karena itu, untuk memulai pengembangan vaksin, China harus menemukan manusia atau hewan yang terinfeksi SARS-CoV-2 sebelum pertengahan November 2019 agar memiliki waktu untuk memutuskan memulai program pengembangan vaksin,” sambungnya lagi.

Laporan tersebut juga menyimpulkan bahwa pandemi kemungkinan besar berasal dari kebocoran laboratorium dan merupakan hasil dari ‘insiden terkait penelitian’ di Wuhan. Juga, menunjukkan kemungkinan ada dua peristiwa limpahan yang tidak disengaja hanya dalam beberapa minggu.

Meskipun demikian, kesimpulan dari laporan tersebut belum diketahui benar secara mutlak terkait asal-usul Covid-19.

Baca Juga:Hari Pertama Masuk Sekolah di China Diwarnai Positif Covid Massal

“Laporan ini merupakan perkembangan penting untuk mengungkap asal-usul Covid-19 yang sebenarnya dan mengungkap penipuan dari mereka yang berusaha menyembunyikan bagaimana pandemi ini dimulai,” imbuh Senator Roger Marshall, yang merilis laporan awal pekan ini.

“Banyak bukti dalam laporan ini menunjukkan ada dua kebocoran laboratorium terpisah yang tidak disengaja sejak musim gugur 2019 di Wuhan, China, dengan bukti signifikan yang mendukung bahwa Covid-19 adalah virus yang dibuat dan diubah oleh laboratorium,” sambungnya lagi. (detik/hm14)

Related Articles

Latest Articles