27.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Kurang Inovasi, Kim Jong Un Kecam Menterinya

Pyongyang, MISTAR.ID
Dengan ekonomi sebagai agenda utama, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninjau rencana aksi untuk strategi lima tahun barunya. Di antaranya menghadapi sanksi internasional, penutupan perbatasan yang berkepanjangan dan pengurangan bantuan luar di tengah pandemi virus corona.

Kim Jong Un mengecam kabinetnya karena kurangnya inovasi dan strategi cerdas dalam menyusun tujuan untuk rencana ekonomi lima tahun yang baru.

Mengutip Reuters, Jumat (12/2/21), Partai Buruh yang berkuasa menyelesaikan rapat pleno selama empat hari, pada Kamis (11/2/21). Kim juga menentukan visinya untuk urusan antara-Korea, hubungan dengan negara lain, serta peraturan partai dan masalah personel.

Baca Juga:Menyelundup Saat Pandemi, Kim Jong Un Eksekusi Mati Warganya

Sebagaimana diketahui, Korea Utara merombak kabinetnya sebagai tanggapan atas kegagalan ekonomi selama lima tahun terakhir selama sesi legislatif. Kabinet baru yang sebagian besar terdiri dari teknokrat dengan pengalaman lapangan ditunjuk oleh Majelis Rakyat Tertinggi (SPA) dalam sesi keempat yang diadakan di Pyongyang pada hari Minggu.

Dalam sebuah laporan kepada badan legislatif, Perdana Menteri Kim Tok-hun menyalahkan kabinet yang keluar karena kesalahan serius dalam melaksana kan strategi pertumbuhan lima tahun.

Baca Juga:Rahasia Besar Kim Jong Un Bocor

“Dia menekankan bahwa kabinet pasti akan menempatkan ekonomi kita pada jalur normal yang membuat pembangunan berkelanjutan tidak terpengaruh oleh pengaruh luar,” katanya.

Dari 56 posisi setingkat menteri di kabinet Korea Utara yang diperhitungkan oleh Kementerian Unifikasi Korea Selatan, 27 pejabat baru, termasuk enam wakil perdana menteri, telah ditunjuk.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles