11.1 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Korban Agresi Israel ke Gaza Bertambah, 11.320 Warga Palestina Tewas

Jalur Gaza, MISTAR.ID

Pemerintah Hamas di Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat pertempuran antara pasukan Israel dan militan di wilayah Palestina telah mencapai 11.320 orang pada, Selasa (14/11/23). Dilansir dari AFP, korban tewas termasuk 4.650 anak-anak dan 3.145 perempuan. Pertempuran sengit terjadi di perkotaan di Gaza utara.

Serangan bertubi-tubi Israel ke wilayah Gaza juga telah menghancurkan bangunan, masjid, hingga rumah sakit. Saat ini hanya ada satu rumah sakit yang beroperasi yakni Rumah Sakit Baptis Al-Ahli

Seorang dokter di rumah sakit tersebut Ghassan Abu-Sittah mengatakan, para pekerja layanan kesehatan merawat lebih dari 500 pasien, termasuk beberapa yang terluka parah. Mereka bekerja dengan akses yang sangat terbatas terhadap pengobatan karena pertempuran yang terjadi di dekatnya.

Sementara itu, pemerintah Presiden AS Joe Biden mengklaim Hamas memiliki pusat komando di rumah sakit Al-Shifa di Gaza. Pernyataan ini mendukung pembenaran Israel atas tindakan militernya terhadap fasilitas tersebut.

“Mengoperasikan pusat komando dan kendali dari Al-Shifa di Kota Gaza,” kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional kepada wartawan, mengutip sumber intelijen AS, dikutip dari AFP.

Baca Juga : Jokowi Desak Biden Bantu Setop Serangan Israel ke Gaza

“Mereka telah menyimpan senjata di sana dan mereka siap untuk menanggapi operasi militer Israel terhadap fasilitas tersebut,” sambungnya.

Pernyataan Amerika ini muncul ketika tekanan meningkat terhadap Israel atas blokade mereka terhadap kompleks Al-Shifa yang luas, dimana para dokter mengatakan pasien dan orang yang mencari perlindungan terdampar dalam kondisi yang mengerikan.

PBB memperkirakan setidaknya 2.300 orang, terdiri pasien, staf, dan warga sipil yang mengungsi berada di dalam dan mungkin tidak dapat melarikan diri karena pertempuran sengit.

Nasib Al-Shifa telah menjadi fokus utama perang selama lebih dari lima minggu tersebut. Israel menegaskan mereka harus melindungi warga negaranya setelah serangan terburuk dalam 75 tahun sejarah negara itu pada 7 Oktober lalu. (cnn/hm24)

Related Articles

Latest Articles