21.7 C
New York
Monday, October 7, 2024

Kafe Trendi di Puncak Gunung Scopus, Tempat Yahudi dan Palestina Bisa Duduk Bersama

Ahmad mengatakan bahwa kafe ini hanya dapat melayani semua orang karena dinamika khusus di daerah tersebut. Dia menambahkan, menu yang disajikan tidak halal, yang berarti bahwa orang Israel yang berkunjung lebih sekuler dan oleh karena itu, lebih berpikiran terbuka untuk bergaul dengan orang non-Yahudi.

Meskipun sebagian besar stafnya adalah orang Palestina, kepemilikan kafe tersebut, yang merupakan bagian dari jaringan dengan lebih dari 200 toko, adalah milik Israel, dan sebagian keuntungannya, katanya, disumbangkan untuk tentara.

Hal ini membuat beberapa orang Palestina merasa ragu untuk bekerja di situ.

“Beberapa orang bertanya kepada saya, mengapa Anda membantu menyumbang untuk tentara?” kata Ahmad.

Baca Juga: PM Malaysia: Israel Semakin Rakus dan Semena-mena

“Tapi bukan hanya kami; hampir semua bisnis melakukan hal yang sama, contohnya McDonald’s,” lanjut Ahmad menjawab pertanyaannya sendiri.

McDonald’s Israel baru-baru ini mengumumkan di akun media sosialnya bahwa mereka telah membagikan ribuan makanan gratis kepada militer Israel.

Aroma Espresso Bar sebelumnya telah mencoba untuk membuka cabang di daerah Palestina, namun Ahmad mengatakan bahwa mereka harus menutupnya setelah diserang.

Ketegangan yang terjadi baru-baru ini telah mempengaruhi lingkungan kerja; para staf tidak ingin membahas kejadian-kejadian yang baru saja terjadi.

Related Articles

Latest Articles