Jerusalem, MISTAR.ID
Aroma Espresso Bar, kafe trendi terletak di antara kampus Hebrew University dan kompleks rumah sakit yang berada di ketinggian 834 meter di atas permukaan laut, biasanya menjadi pusat aktivitas staf rumah sakit, profesor, dosen dan mahasiswa lokal maupun internasional sering berbaur sambil menikmati makanan ringan atau kopi.
Selama 20 tahun, kafe ini telah menawarkan suasana unik di kota yang terpecah belah, sebuah tempat di mana para staf medis dan mahasiswa Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan.
Rania Abu al-Hawa, seorang dosen matematika bersuara lembut, mengatakan bahwa kafe ini merupakan tempat di mana semua orang pergi untuk bersantai, tanpa memandang dari mana mereka berasal.
Baca Juga:Â Israel Janjikan Serangan Tak Kenal Lelah ke Hamas
“Kami melupakan segalanya di sini; kami bisa tidak berpolitik selama satu jam, lalu kami keluar dan menghadapi dunia nyata,” katanya seperti dikutip dari Aljazeera, Selasa (24/10/23).
Namun, hal itu berubah setelah Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu, di mana lebih dari 1.400 orang tewas.
Israel merespons dengan melakukan serangan udara dan nyaris terus-menerus di Jalur Gaza, yang menghancurkan sekolah-sekolah, rumah sakit dan gereja tertua di wilayah kantung tersebut, di mana orang-orang Palestina mencari perlindungan. Lebih dari 4.100 warga Palestina telah terbunuh dalam pengeboman tersebut.
Di konter Aroma Espresso, staf asal Palestina menyiapkan kopi untuk para pelanggan. Ahmad (bukan nama sebenarnya), seorang warga Palestina yang ramah, menerima pesanan dalam bahasa Arab, sebelum melongok dan beralih ke bahasa Ibrani ketika seorang tentara Israel berbadan tegap mendekati tempatnya.
