13.6 C
New York
Monday, May 6, 2024

Isu Kematian Palsu Putin, Teknik Rusia Mengukur Reaksi Masyarakat

Moskow, MISTAR.ID

Rumor tentang kematian Presiden Vladimir Putin yang tersebar di jejaring sosial adalah palsu, berikut laporan intelijen Ukraina. Juru bicara intelijen Ukraina, Andriy Yusov menyebut kematian Putin adalah cerita orang dalam yang ditujukan untuk khalayak internal Rusia.

Dalam laporan Yahoo News, Yusov mengatakan kepada NV Radio bahwa Kremlin menggunakan rumor palsu tentang kematian Presiden Vladimir Putin untuk mengukur respons Rusia.

Pekan lalu, rumor kematian Putin menyebar di jejaring sosial, rupanya berasal dari akun Telegram anonim Rusia, General SVR, berisi sumber informasi menarik namun belum terbukti tentang Putin dan orang-orang di sekitarnya.

Baca juga : Soal Perang Ukraina, Kremlin Sebut Rusia Akan Dapat Sanksi Lebih Berat, tapi Rugikan Barat

Namun, Ukraina membantah rumor tersebut dan menyebutnya sebagai rencana Kremlin untuk memantau reaksi internal.

“Tujuan dasar dari berita palsu adalah untuk melihat bagaimana masyarakat bereaksi dalam hal jumlah dan dinamika serta untuk melihat reaksi individu, elit, dan media,” kata Andriy Yusov, juru bicara Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan atau HUR.

Pekan lalu, laporan Jenderal SVR mengatakan para dokter mencoba menyadarkan Putin namun kemudian menyatakan dia meninggal setelah kesehatannya memburuk secara serius.

Akun tersebut juga menyebutkan Putin meninggal pada 26 Oktober pukul 20.42 setelah kudeta Kremlin.

Menurut Yussov, rumor tersebut merupakan upaya Kremlin untuk mengukur reaksi opini publik Rusia, sekutu Putin, dan media terhadap kematiannya.

Yusov menambahkan bahwa rumor tersebut adalah bagian dari strategi Kremlin untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan situasi apa pun.

“Dengan cara ini, kekaisaran, yang dibangun berdasarkan kerja dinas rahasia, belajar bagaimana untuk terus berkuasa,” katanya.

Pernyataan pekan lalu membuat juru bicara Putin, Dmitry Peskov, dua kali menampik spekulasi mengenai kesehatan Putin.

Peskov menyebut rumor awal itu hoax, sebelum menambahkan bahwa Presiden Rusia baik-baik saja. (kompas/hm18)

Related Articles

Latest Articles