18.4 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Destinasi Toyapakeh, Kampung Muslim Terkecil di Nusa Penida Bali

Bali, MISTAR.ID

Selain terkenal karena keindahan alamnya, Provinsi Bali dikenal sebagai provinsi yang masih sangat kental akan adat dan budayanya serta masyarakat yang menganut agama Hindu.

Salah satu destinasi wisata mancanegara yang ada di Pulau Nusa Penida, destinasi yang terletak jauh dari pusat kota Denpasar, Bali.

Untuk mencapai pulau ini, para wisatawan akan menempuh perjalanan 31.8 Km dengan menggunakan perahu dari pelabuhan Sanur dengan biaya tiket sekitar Rp100.000.
Tak hanya keindahannya, ada hal yang menari di Nusa Penida, pulau kecil ini memiliki sebuah Kampung Muslim yang dikenal dengan nama Kampung Muslim Toyapakeh. Jumlah penduduk di Kecamatan Nusa Penida mencapai sekitar 45.460 jiwa.
Keindahan Kelingking beach terlihat dari atas (f:khairul/mistar)
Keindahan Kelingking beach terlihat dari atas (f:khairul/mistar)

Kawasan Kampung Muslim Toyapakeh adalah desa dengan jumlah penduduk terkecil di Nusa Penida, berkisar antara 515 hingga 3.989 orang jiwa. Meski demikian, desa ini memiliki keunikan budaya dan kehidupan yang menarik yang patut untuk dijelajahi.

Masuknya Islam ke Pulau Nusa Penida dan wilayah sekitarnya tidak dapat dipisahkan dari sejarah Islam di Bali dan Nusa Tenggara. Islam pertama kali datang ke wilayah ini melalui ekspedisi Sunan Prapen, yang merupakan keturunan Sunan Giri dan memegang peran penting pada abad ke-16.

Baca juga:Wisata Lereng Indah Hamdalah, Sumber Airnya Berasal dari Mata Air

Kehadiran Sunan Prapen membawa dampak signifikan dalam perubahan pemikiran dan ideologi di daerah yang dilaluinya. Wilayah-wilayah seperti Bali, Lombok, dan bahkan Sumbawa, yang sebelumnya memiliki pengaruh Majapahit, secara bertahap mulai menerima Islam sebagai agama baru di sebagian wilayah mereka.

Masyarakat Nusa Penida percaya bahwa Islam masuk ke wilayah itu jauh di masa lalu tetapi mereka tidak mengetahui secara pasti, kapan dan dari mana Islam itu masuk ke wilayah Nusa Penida.

Mereka mempercayai bahwa Islam masuk di Nusa Penida di Kampung Toyapakeh. Nama Toyapakeh diambil dari bahasa Bali, yaitu toya berarti “air”, dan pakeh artinya “asin”. Jadi Toyapakeh berarti air asin atau air yang rasanya asin. Dinamakan Toyapakeh karena air di desa itu rasanya asin.

Baca juga:Objek Wisata nan Indah, Pemandian Swimbath Mata Air Pegunungan

Sekalipun air di Nusa Penida mempunyai rasa asin, namun di Toyapakeh rasanya lebih asin dari tempat lain. Penduduk muslim dan penduduk Hindu hidup berdampingan di Nusa Penida dengan damai dan toleransi. Keindahan dan kedamaian di Nusa Pending Kampung muslim Toyapakeh cukup membahagiakan.

Satu-satunya Masjid di Nusa Penida

Masjid yang berusia 67 masih kokoh itu, berdiri sejak 1956 tahun dengan ornamen khas hindu yang diberi nama Masjid Al Imron.

Masjid yang dibangun dari donasi masyarakat setempat dahulunya, dari sanalah adzan setiap hari 5 waktu berkumandang, tempat perayaan-perayaan hari besar islam, sholat Jum’at dan lainnya.

Penduduk Muslim Toyapakeh juga aktif bersilaturahmi melalui berbagai kegiatan seperti pengajian rutin yang dilakukan bapak-bapak dan ibu-ibu, khotbah subuh dan sedekah di setiap jumat dan minggu subuh.

Baca juga:Binahal Indah Resort, Lokasi Wisata Hits di Danau Toba

Tokoh masyarakat Kampung Toyapakeh, Wa Hajjah, menyampaikan melalui sambungan telepon kepada mistar.id masjid tersebut masih berdiri kokoh.

Tampak depan Masjid Al-Imron Di Kampung Toyapakeh, Pulau Nusa Penida (f:ist/mistar).
Tampak depan Masjid Al-Imron Di Kampung Toyapakeh, Pulau Nusa Penida (f:ist/mistar).

“Masjid masih kuat berdiri, karena dari tahun 1956 kita bangun dengan dasar fondasi iman dan taqwa demi kedamaian hidup beragam,” ujarnya Wa Hajjah.

Desain masjid satu-satunya masjid di nusa penida, Pulau Nusa Penida dianugerahi keindahan alam yang sangat indah, sehingga dijadikan salah satu tujuan wisata dan banyak sekali dikunjungi turis dalam maupun luar negeri, dan kampung Muslim Nusa Penida merupakan tempat yang ramah wisatawan muslim karena terdapat tempat ibadah dan banyak tersedia makanan halal.

Keindahan alamnya di pulau Nusa Penida tidak diragukan lagi dengan keunikan yang tak disangka-sangka. Begitu banyak pemandangan indah yang disuguhkan di sana, membuat para turis merasa tersihir akan pesona Pulau Nusa Penida. Salah satu yang istimewa di pulau itu datang dari pemandangan pantai-pantainya.

Diamond Beach dan Kelingking BeachPantai dengan pasir putihnya serta tebing yang kokoh sangat terjal. Dari puncak kelingking beach para wisatawan dapat melihat liukan batu karang yang sangat kokoh.

Namun, Apabila wisatawan memperhatikan lebih jelas, terdapat pantai dengan pasir putih bernuansa alami yang sangat luar biasa. Percampuran air laut yang biru, pasir pantai yang putih ditambah dengan karang yang berwarna hijau membuat mata para wisatawan dimanjakan dengan keindahannya.

Sama seperti kebanyakan mata pencaharian penduduk Nusa Penida, penduduk Kampung Muslim Toyapakeh juga menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata.

Mulai dari penyediaan jasa travel, berdagang, dan penginapan. Indonesia indah karena keberagamannya, jadi haruslah dirawat agak tetap indah dipandang dan dirasakan. (khairul/hm17).

Related Articles

Latest Articles