ReykjavÃk, MISTAR.ID
Kondisi darurat diumumkan pasca letusan gunung berapi dahsyat kembali terjadi di Islandia selatan.
Dilansir BBC, pada Senin (18/3/24), pengumuman itu diundangkan usai adanya letusan gunung berapi di Semenanjung Reykjanes. Itu merupakan letusan keempat mulai bulan Desember.
“Arus lahar yang kuat mulai merembes pada Sabtu (16/3/24) malam. Namun alirannya mulai lambat dan stabil mulai Minggu (17/3/24) pagi,” sebut Kantor Meteorologi Islandia (IMO).
Baca juga:Islandia Bersiaga Menghadapi Letusan Gunung Berapi
Lahar mencapai pertahanan timur di sekeling kota kecil Grindavik yang sebagian besar sudah dievakuasi. IMO menuturkan, lahar berada 200 meter dari pipa air di area tersebut.
Pipa distribusi dekat dengan pembangkit listrik Svartsengi, pembangkit listrik tenaga panas bumi yang menyajikan air panas bagi sebagian besar Semenanjung Reykjanes.
Kepala Departemen di Badan Meteorologi Norwegia menyampaikan, kemungkinan ada konsekuensi yang ‘berbahaya’ apabila lahar menggapai laut saat mengalir ke arah selatan.
Dirangkum oleh lembaga penyiaran publik Islandia (RUV), Kristin Jonsdottir menerangkan, apabila lava yang bersifat basa bersentuhan dengan air laut, maka bakal menghasilkan asap klorin.
Baca juga:Ketiga Kalinya Dalam Setahun, Gunung Api Kilauea di Hawaii Meletus
Kebimbangan lain merupakan ledakan kecil bisa terjadi jika lava menjadi tidak stabil saat berinteraksi dengan air laut. Aktivitas di sekitar retakan yang awalnya sepanjang 3 km saat ini lenyap.
Direktur Pertahanan Sipil Islandia, VÃdir Reynisson mengatakan, semua yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan aliran lahar sudah diperbuat dan kekhawatiran terbesarnya adalah efek terhadap infrastruktur.
Dia menuturkan, para awak media jika ada kemungkinan semua jalan mengarah Grindavik akan ditutup. Letusan tidak mempengaruhi bandara internasional utama, yang berlokasi di sebelah barat laut Grindavik. (dtk/hm16)
