26.2 C
New York
Monday, May 27, 2024

Ini Keterkaitan Gejala Penyakit Kawasaki dan Covid-19 pada Anak

Italia, MISTAR.ID

Sebuah studi peer-review baru dari Italia yang diterbitkan pada hari Rabu di The Lancet merinci 10 kasus anak yang mengalami kondisi gejala penyakit Kawasaki selama wabah Covid-19 di sana. Delapan dari 10 anak itu dinyatakan positif Covid-19 dalam tes antibodi.

“Penelitian ini memberikan bukti jelas pertama hubungan antara infeksi Covid-19 dan kondisi peradangan seperti gejala penyakit Kawasaki, dan kami berharap ini akan membantu dokter di seluruh dunia dalam mengatasi Virus yang tak dikenal ini” kata Lorenzo D’Antiga penulis utama studi ini dari Rumah Sakit Papa Giovanni XXIII di Bergamo, Italia.

Penyakit Kawasaki biasanya sangat jarang terjadi, biasanya hanya menyerang sekitar 21 anak di bawah usia 5 tahun dengan jumlah 100.000 di AS setiap tahunnya. Tapi saat ini, para dokter melihat lonjakan dalam kasus yang sama terkait penyakit Kawasaki, terutama di daerah dengan wabah Covid-19. Dan laporan menunjukkan para pesien mengalami kondisi yang lebih parah dibanding kondisi pada rata-rata kasus yang pernah ada.

Para ahli di AS menyebutkan gejala tersebut dengan sindrom inflamasi multisistem pada anak dan berpotensi terkait Covid-19.

Meskipun telah mempelajari penyakit Kawasaki selama beberapa dekade, para peneliti masih tidak tahu persis apa yang memicu penyakit ini, bahkan sebelum Covid-19, hipotesis yang berhasil adalah tentang respon imun yang hilang yang mungkin dikaitkan dengan adanya bawaan genetik. Penelitian sebelumnya bahkan dengan mencari bukti virus korona pada pasien Kawasaki, tetapi secara keseluruhan bukti umum hanya berkorelasi lemah.

Namum, pola-pola baru yang muncul di tempat-tempat terinfeksi Covid-19 sangat signifikan. Di Italia, para peneliti mencatat bahwa kasus serupa gejala Kawasaki di rumah sakit sekaligus pusat penanganan wabah telah melonjak 30 kali lipat dari jumlah biasanya. Karena penyakit Kawasaki ini berkaitan dengan sistem imun tubuh, maka sangat mungkin terjadi bahwa antibodi yang dibentuk anak-anak yang terinfeksi Covid-19 menciptakan reaksi imun dalam tubuh.

“jika ini adalah fenomena yang dimediasi antibodi, mungkin ada implikasi untuk studi vaksin, dan mungkin akan menjelaskan mengapa beberapa anak mengalami sakit parah dengan Covid-19, sementara mayoritas tidak terpengaruh atau tanpa gejala” tulis Russel Viner, presiden dari Royal College of Pediatrics and Helt Child, dan Elizabeth Whittaker, sekretaris Grup Imunitas dan Infeksi Alergi Pediatrik Inggris, dalam komentarnya di The Lancet.

Sejauh ini setidaknya tiga anak telah dilaporkan meninggal akibat penyakit radang ini di negara bagian New York. Sedangkan 10 anak dalam studi Italia sejak itu sudah cukup pulih untuk keluar dari rumah sakit meskipun mereka dijadwalkan untuk melakukan sesi EKG guna memeriksa fungsi jantung mereka dalam beberapa bulan ke depan.

“Hubungan antara Covid-19 dengan penyakit seperti Kawasaki harus diperhitungkan ketika itu menyangkut pertimbangan kebijakan reintegrasi sosial untuk populasi anak-anak, ” tulis penulis Lancet.

 

Sumber: Vox
Pewarta: Julyana Ang
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles