Paris, MISTAR.ID
Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang ditembak di pemberhentian lalu lintas, menimbulkan masalah besar di Prancis. Ratusan warga melakukan kerusuhan pada malam hari di sejumlah kota, Rabu malam (28/6/23).
Penembakan yang dilakukan petugas di pinggiran Kota Paris terhadap kelas pekerja di Nanterre asal Afrika Utara itu telah menimbulkan persepsi yang mengakar mengenai kebrutalan polisi di distrik-distrik yang ditinggali beragam etnis di kota-kota besar Prancis.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmani mengatakan, keamanan Prancis telah berusaha menghentikan kerusuhan dan sebanyak 150 orang telah ditangkap. Saat bentrok pecah, puluhan polisi dikabarkan luka-luka.
Baca juga:Â Prancis Rusuh, 142 Pendemo Ditangkap!
Menurut Darmani, warga mencoba menyerang simbol-simbola negara, antara lain balai kota, sekolah. Bahkan ada pembakaran kantor polisi. Sekitar 2.000 polisi dikerahkan untuk membendung kerusuhan di Paris.
Kerusuhan semakin menjadi hingga akhirnya terjadi bentrok antara polisi dengan para pengunjuk rasa di kota Lille di utara dan di Toulouse di barat daya, dan juga terjadi kerusuhan di Amiens, Dijon dan departemen administratif Essonne di selatan ibu kota Prancis, kata juru bicara polisi.(republika/hm17)
