Kota Kinabalu, MISTAR.ID
Ribuan ubur-ubur terdampar di tepi pantai Kampung Jangkit, dekat Kuala Penyu, Sabah, Malaysia, viral di media sosial, Selasa (27/3/24) kemarin.
Kepala Kantor Perikanan Sabah, Azhar Kassim mengatakan, fenomena itu disebabkan oleh peningkatan suhu air laut dan juga pasang surut air yang tiba-tiba.
Menurutnya, peningkatan populasi ubur-ubur yang luar biasa tersebut terjadi karena tingginya tingkat perkembangbiakan akibat kenaikan suhu air laut. Sedangkan pasang surut mendadak mengakibatkan ubur-ubur terperangkap dan terdampar di pinggiran pantai.
Baca juga:Â Rusia Tidak Akan Serang Negara NATO Tapi Bakal Tembak Semua Pesawat F-16 di Ukraina
“Kejadian ini juga berkaitan erat dengan ketersediaan makanan seperti zooplankton, krustasea kecil, dan anak ikan di laut,” katanya, dikutip dari MyMetro.
Jabatan (Dinas) Perikanan Sabah telah mengirimkan anggota dari kantor di Kuala Penyu ke lokasi kejadian untuk memantau dan menyelidiki damparan ubur-ubur tersebut.
Azhar menjelaskan, jenis ubur-ubur yang terdampar sekitar tiga kilometer di pesisir pantai itu adalah ubur-ubur tomat atau secara ilmiah dikenal sebagai Lobonemoides robustus.
Ini bukan jenis yang berbisa atau berbahaya, tetapi dapat menyebabkan rasa gatal jika bersentuhan dengan kulitnya.
Baca juga:Â Kayu Penyelamat Rose Saat Titanic Tenggelam Dihargai Rp11,1 Miliar
Dia menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu terlalu khawatir karena ubur-ubur tersebut mudah mati dan hancur. Hanya akan menimbulkan bau tak sedap, dan akan cepat hilang dalam satu atau dua hari.
Azhar juga mengimbau masyarakat agar tidak mandi-mandi di daerah perairan dengan populasi ubur-ubur yang tinggi. (Mtr/hm22)
