15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Direktur FBI: Hacker China Incar Infrastruktur di AS

Washington, MISTAR.ID

Direktur FBI Christopher Wray mengatakan, peretas atau hacker yang terkait dengan pemerintah China sedang menargetkan infrastruktur penting di Amerika Serikat. Para hacker bersiap membuat kerusakan dunia nyata kepada warga Amerika.

Pabrik-pabrik pengolahan air, jaringan listrik, pipa minyak dan gas alam, serta pusat-pusat transportasi termasuk disebut termasuk di antara target-target dari operasi peretasan yang disponsori negara.

Menurut laporan Reuters, Wray akan memberi kesaksian kepada komite seleksi DPR AS tentang persaingan dengan Tiongkok, bahwa mereka telah mendapatkan fokus publik yang terlalu sedikit.

Baca juga: Sultan Ibrahim Resmi Jadi Raja Baru Malaysia, Bagaimana Ia Dipilih dan Apa Kekuasaannya?

“Peretas China sedang memposisikan diri di atas infrastruktur AS dalam persiapan untuk menimbulkan kekacauan dan menyebabkan kerusakan dunia nyata kepada warga dan komunitas Amerika, jika atau ketika China memutuskan saatnya untuk menyerang,” kata Wray kepada panel tersebut, dalam kesaksiannya yang dirilis FBI.

Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai masalah ini.

Wray dijadwalkan tampil di hadapan komite China DPR pada hari Rabu dalam sebuah dengar pendapat yang difokuskan pada ancaman siber yang ditimbulkan Beijing. Dia akan tampil bersama tiga pejabat tinggi siber AS lainnya.

Peringatan Wray datang sehari setelah Reuters melaporkan bahwa pemerintah AS telah meluncurkan operasi dalam beberapa bulan terakhir melawan operasi peretasan dari China, Volt Typhoon, yang menurut pejabat telah melakukan spionase terhadap jaringan infrastruktur di AS.

Baca juga: Jet Tempur F-16 AS Jatuh ke Laut Dekat Gunsan Korsel

Wray telah berkali-kali mengatakan bahwa pemerintah China berusaha melemahkan Amerika Serikat melalui kampanye spionase, pencurian kekayaan intelektual, dan serangan siber.

Pemerintah China sebelumnya telah menuduh Amerika Serikat dan sekutunya menyebarkan disinformasi melalui tuduhannya terhadap apa yang dikatakan Washington sebagai kelompok peretasan yang disponsori negara. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles