10.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Debit Air Sungai Muda Turun Drastis, Warga Malaysia Lakukan Panic Buying Air Kemasan

Malaysia, MISTAR.ID

Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat Malaysia beramai-ramai ke supermarket untuk membeli air kemasan. Kepanikan (panic buying.red) membeli air minum dalam kemasan khususnya melanda Penang.

Bahkan kini, rak berisi air kemasan sudah habis terjual karena menjadi sasaran utama warga. Banyak video di media sosial menunjukkan kekacauan orang yang saling mendorong karena air kemasan.

Kekhawatiran akan kekurangan air minum menyebabkan panic buying karena arus di Sungai Muda turun secara mendadak dan drastis di beberapa titik.

Baca juga: Pastikan Harga Stabil dan Pasokan Aman, Gubernur Sumut Ingatkan Mayarakat Tidak Panic Buying

Sungai Muda adalah sungai terpanjang di Malaysia bagian utara. Jutaan orang bergantung pada sungai ini karena merupakan sumber air utama bagi banyak perusahaan penyedia air bersih. Sungai ini memiliki panjang 178 km dan melewati wilayah Baling, Sik, Kulim dan Kuala Muda, Kedah dan Seberang Perai Utara di Penang sebelum mencapai Selat Malaka.

Akibat aliran air Kedah berkurang, air produksi PDAM tak lagi masuk ke rumah warga. Efek lainnya adalah banyak bisnis, terutama restoran, yang memutuskan untuk tutup karena kekurangan pasokan air.

Penurunan air di Sungai Muda akan mempengaruhi permukaan banyak waduk yang mengalirinya. Misalnya, Bendungan Ayer Itam turun menjadi 39,8%, Bendungan Teluk Bahang menjadi 46,2%, dan Bendungan Besar Mengkuang yang biasanya melebihi 90%, juga turun menjadi 88,2%.

Baca juga: Seorang WNI Asal Surabaya Ditemukan Tewas di Septic Tank Malaysia

Salah satu penyebab penurunan air pada penyelidikan sementara adalah terbukanya gerbang otomatis yang dikendalikan oleh sensor. Sensor yang dipasang ini rusak.

Chief Minister (Gubernur.red) Penang Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang untuk menghemat air, karena ia mencatat bahwa Bendungan Ayer Itam hanya memiliki cukup air untuk digunakan penduduk setempat selama 120 hari.

Sementara itu, Chan Ngai Weng, ketua Penang Water Watch, mengatakan penurunan debit air karena rusaknya sensor pintu air, namun menjadi peringatan bagi warga Penang.

Baca juga: Saat Peringatan Hari Nakban, Malaysia Mengutuk Keberadaan Israel di Palestina

“Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air,” katanya melansir dari Kompas.

Berbicara tentang kesalahan sensor yang menyebabkan pintu air bendungan terbuka di Sungai Muda, Chan mengatakan harus ada peringatan otomatis ketika pintu air bendungan terbuka sendiri karena kesalahan teknis.

“Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah sensornya rusak atau apakah ada virus dalam program tersebut,” beber Weng.

Baca juga: 24 WNA dan 10 PMI Gagal Diselundupkan ke Malaysia

“Kalau pun rusak sensornya, seharusnya juga ada peringatan yang dikirim ke setiap otoritas pengelola air di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu,” katanya lagi.

Chan mengatakan banyak orang memprotes bahwa pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation harus segera mengatasi kekurangan air jangka panjang. Salah satu solusinya adalah meminta tambahan air dari sungai di negara bagian terdekat Perak. Namun, kedua negara bagian belum mencapai kesepakatan.

“Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Kedah secara damai,” katanya.

Baca juga: Kapolres Simalungun Imbau Warga Tidak Panic Buying Akibat BBM Naik Harga

Untuk skema besar Sungai Perak, dia meminta pemerintah federal membantu menemukan jalan tengah antara Perak dan Penang. (Kompas/hm21).

Related Articles

Latest Articles