Jakarta, MISTAR.ID

Teluk Meksiko kembali menjadi sorotan setelah Google mengikuti perintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengganti namanya menjadi Teluk Amerika. Wilayah perairan tersebut kini menampilkan dua nama, yaitu Gulf of Mexico dan Gulf of America.

Google menyatakan bahwa mereka memiliki metode yang sudah lama diterapkan dalam memperbarui perubahan nama berdasarkan sumber resmi dari pemerintah.

"Orang-orang yang menggunakan Maps di AS akan melihat 'Teluk Amerika', sementara orang-orang di Meksiko akan melihat 'Teluk Meksiko'. Semua orang akan melihat kedua nama tersebut," demikian pernyataan Google baru-baru ini.

Trump, tak lama setelah dilantik, mengumumkan rencananya untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika. Namun, terlepas dari perubahan ini, bagaimana asal-usul nama Teluk Meksiko?

Teluk Meksiko terbentuk sekitar 200 juta tahun lalu akibat retakan pada benua Pangea. Retakan tersebut terjadi saat Amerika Utara terbelah, dan proses tersebut terus berlanjut hingga membentuk kerak benua yang membentang di seluruh bagian tengah cekungan, demikian yang dikutip dari Science Direct.

Teluk Meksiko terletak di ujung selatan Amerika Utara dan berbatasan dengan Amerika Serikat di utara. Teluk ini mencakup sekitar 600.000 mil persegi. Nama Teluk Meksiko merupakan bukti sejarah pertukaran budaya dan dampak kolonialisme.

Menurut berbagai sumber, istilah "teluk" berasal dari Bahasa Latin gulphus yang berarti sebagian perairan tertutup daratan. Sementara itu, Meksiko berasal dari peradaban Mexica kuno, yang lebih dikenal dengan nama suku Aztec.

Nama Teluk Meksiko pertama kali muncul di peta Spanyol pada pertengahan abad ke-16. Nama ini digunakan untuk menghormati orang-orang Meksiko yang mendirikan kekaisaran Aztec. Teluk ini juga merupakan rumah bagi budaya pribumi seperti Maya dan Aztec, seperti yang dikutip dari laman Jackson State University. (mtr/hm24)