10.7 C
New York
Friday, May 10, 2024

AS Umumkan Serangan Balasan ke Iran, Timur Tengah Memanas

Washington, MISTAR.ID

Amerika Serikat mengumumkan telah melakukan serangan balasan pada Rabu (24/1/24), terhadap tiga fasilitas yang terkait dengan milisi yang didukung Iran. Ini merupakan tindakan balasan setelah pangkalan udara Irak diserang Iran pada akhir pekan lalu.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyatakan serangan Iran ke Irak menyasar militer AS. Sehingga serangan terhadap Kata’ib Hizbullah dan kelompok lain yang terkait dengan Iran “perlu dilakukan dan masih proporsional”.

“Serangan yang tepat ini merupakan respons langsung terhadap serangkaian serangan yang meningkat terhadap personel AS dan koalisi di Irak dan Suriah yang dilakukan oleh milisi yang disponsori Iran,” kata Austin, seperti dikutip The Guardian pada Kamis (25/1/24).

Baca juga: Sultan Kurdi Tewas dalam Serangan Iran ke Markas ‘Mossad’ Israel di Irak

AS sendiri mengklaim tidak berupaya untuk meningkatkan konflik di wilayah tersebut. Namun serangan itu telah memicu kritik dari Baghdad dan membuat situasi di Timur Tengah memanas. Kantor perdana menteri negara Irak justru menuduh Washington berkontribusi terhadap “eskalasi sembrono” dalam kekerasan regional.

Para pejabat Irak tidak setuju, dengan sikap AS karena beberapa paramiliter yang menjadi sasaran kini diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjata reguler negara tersebut.

Juru bicara perdana menteri, Mohammed Shia al-Sudani, menyebut serangan itu sebagai “tindakan agresi” dan tidak dapat diterima karena malah merusak kerja sama selama bertahun-tahun.

Secara terang-terangan, juru bicara urusan militer pemimpin Irak, Yahya Rasool mengatakan bahwa tindakan AS telah melanggar kedaulatan Irak dan berkontribusi terhadap eskalasi yang ceroboh. Sebab saat ini kawasan tersebut sudah bergulat dengan bahaya meluasnya konflik.

Baca juga: Sultan Kurdi Tewas dalam Serangan Iran ke Markas ‘Mossad’ Israel di Irak

Pejabat Irak lainnya, seperti penasihat keamanan nasional Qassem al-Araji, mengatakan serangan AS “tidak membantu membawa ketenangan”.

AS telah berulang kali memperingatkan bahwa perang dahsyat di Gaza berpotensi menimbulkan konflik yang lebih luas di wilayah tersebut. Pada saat yang sama, Washington melakukan pemboman di Irak, Suriah dan Yaman, dan terus mempersenjatai sekutunya, Israel.

Irak jarang menjadi sekutu Teheran dan Washington, namun krisis Timur Tengah telah menguji hubungan tersebut, di mana kedua negara tersebut mengebom wilayahnya.

Baca juga: Ledakan Guncang RS Al-Ahli di Gaza, 500 Orang Diperkirakan Tewas

Pada Rabu malam, Reuters mengutip dua sumber yang mengatakan bahwa sebuah pesawat tak berawak bersenjata telah menargetkan pangkalan yang menampung pasukan AS di dekat Arbil di Irak utara.

Pasukan AS di Irak dan Suriah telah diserang sekitar 150 kali oleh militan yang bersekutu dengan Iran sejak perang Israel-Gaza dimulai pada Oktober. Presiden AS Joe Biden telah memutuskan untuk merespons secara militer meskipun terdapat sensitivitas politik di Baghdad dan risiko perang regional.

Serangan terhadap AS dipandang sebagai pembalasan atas dukungannya terhadap Israel dalam perang melawan Hamas, meskipun Washington menuduh Teheran berusaha mengeksploitasi kekacauan tersebut untuk kepentingannya sendiri. (cnbc/hm17)

Related Articles

Latest Articles