28.2 C
New York
Friday, July 26, 2024

Agustus Mendatang Erdogan dan Assad Kemungkinan Bertemu di Moskow

Moskow, MISTAR.ID

Lapor surat kabar Daily Sabah Turki, pada Agustus mendatang kemungkinan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan rekan sejawatnya dari Suriah Bashar Assad akan bertemu.

Dilansir dari surat kabar tersebut bahwa Erdogan dilaporkan berencana untuk mengundang Assad ke Turki untuk melakukan pembicaraan di negara ketiga. Sementara Irak menyarankan agar kedua pihak bertemu di Baghdad.

“Pertemuan pertama antara Erdogan dan Assad direncanakan akan diadakan di ibu kota Rusia, Moskow,” kata sumber itu kepada harian tersebut.

Sumber itu juga menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan menjadi mediator dalam pembicaraan tersebut.

Baca juga: Langgar Perbatasan Negara, Pesawat Bomber AS Dicegah Jet Tempur Rusia 

Selama pembicaraan berlangsung, kedua pihak diharapkan fokus pada masalah perdagangan. Terkait penarikan pasukan Turki dari Suriah dilaporkan belum mungkin menjadi agenda, tetapi bisa jadi akan dibahas kemudian.

Sementara itu, mengutip sumber diplomatik, televisi Turki NTV melaporkan, bahwa rencana pertemuan antara Erdogan dan Assad di Moskow oleh media tersebut adalah keliru.

“Laporan tentang pertemuan yang direncanakan antara presiden kami dan presiden Suriah di Moskow tidak sesuai dengan kenyataan,” kata sumber diplomatik itu kepada penyiar tersebut pada Senin.

Pada awal Juli, Erdogan mengatakan Turki dapat mengirim undangan kepada Assad bersama dengan Rusia untuk memulai proses normalisasi baru dengan Suriah. Tidak menutup kemungkinan akan dilakukannya pertemuan dengan Assad.

Baca juga: Ukraina Akan Bujuk Rusia Hadiri Konferensi Perdamaian di Kyiv

Presiden Suriah kemudian mengatakan jika pertemuannya dengan Erdogan bisa menguntungkan kepentingan Suriah, maka ia siap.

Sejak 2016, angkatan bersenjata Turki telah melakukan operasi udara dan darat di Suriah melawan Partai Pekerja Kurdistan, yang ingin mendirikan otonomi Kurdi di Turki.

Damaskus berulang kali menyebut keberadaan pasukan Turki di perbatasan Suriah sebagai tindakan ilegal dan mendesak Ankara untuk menarik pasukannya.

Konflik bersenjata di Suriah telah berlangsung sejak 2011, dengan organisasi teroris, bertempur satu sama lain dengan angkatan bersenjata Suriah dan berbagai kelompok pemberontak.

Pada 2017, Rusia, Turki, dan Iran meluncurkan kelompok mediasi untuk penyelesaian Suriah di ibu kota Kazakhstan, Astana. (ant/hm25)

Related Articles

Latest Articles