26.9 C
New York
Friday, July 26, 2024

Ribuan Pengungsi Palestina Melarikan Diri dari Serangan Israel di Khan Younis

Gaza, MISTAR.ID

Laporan dari Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Senin. Ribuan keluarga di Khan Younis melarikan diri dari serangan udara dan operasi militer Israel.

Dilansir UNRWA bahwa keluarga di Khan Younis kembali menerima perintah evakuasi dari otoritas Israel.

“Semua orang kelelahan. Ketakutan dan pengungsian telah berlangsung terlalu lama,” sebut UNRWA.

Selain itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan di daerah timur Khan Younis terdapat klinik mereka di Maan dan Bani Suhaila dan tidak beroperasi karena lokasinya dievakuasi.

Baca juga: 70 Warga Palestina Tewas Akibat Tembakan Israel di Khan Younis

Tentara Israel menembaki wilayah tersebut, di Jalur Gaza, yang sebelumnya diklaim “aman” tetapi mereka menuntut agar wilayah tersebut dievakuasi pada Senin.

Akibat ada 70 warga Palestina yang tewas akibat tembakan Israel, yang dilansir Reuters, Selasa (23/7/24).

Serangan tank ini terjadi di Kota Bani Suhaila kota-kota lainnya di sisi timur Khan Younis. Tak hanya serangan tank saja, Israel juga membombardir dari sisi udara.

“Lebih dari dua kilometer ke Bani Suhaila, tank-tank tersebut terus bergerak maju sehingga memaksa warga mengungsi karena tembakan. Ini seperti hari kiamat. Orang-orang melarikan diri karena tembakan, banyak yang tewas dan terluka di jalan,” kata seorang warga, Abu Khaled, kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.

Baca juga: Nyaris 3 Jam Kota Pelabuhan di Yaman Digempur Rudal Israel

Karena mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober.

Lebih dari 38.800 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, sementara lebih dari 89.400 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan sejak serangan tersebut, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan. (ant/hm25)

Related Articles

Latest Articles