Paris, MISTAR.ID
Akhir pekan kemarin badai dahsyat menerpa Eropa. Prancis, Swiss dan Italia diterpa hujan deras yang menyebabkan banjir bandang, tanah longsor maupun pohon tumbang, pada Minggu (30/6/24).
Informasi dari AFP, 7 orang dilaporkan tewas. Tiga orang terseret hujan deras dan longsor di Swiss tenggara dengan 1 tewas di wilayah barat. Sementara 3 orang lain tertimpa pohon tumbang di Prancis.
“Tiga orang meninggal dunia pasca hujan deras memicu tanah longsor di tenggara Swiss,” ucap polisi di wilayah Ticino yang berbahasa Italia, dilansir, pada Senin (1/7/24).
Baca juga:Diterpa Hujan Deras dan Badai, Chile Umumkan Situasi Bencana
Di lokasi lain di Swiss, seorang pria ditemukan tak bernyawa di salah satu hotel di Saas-Grund di wilayah barat daya Valais. Kemungkinan pria itu tewas sebab terkejut dengan kenaikan air banjir yang mendadak.
“Di Prancis, 3 orang berumur 70-an dan 80-an tewas di daerah timur laut Aube saat sebatang pohon tumbang menimpa mobil yang mereka tumpangi. Penumpang keempat dalam perawatan kritis,” sebut otoritas setempat.
Evakuasi besar-besaran berlangsung di ketiga negara. Badan keamanan sipil Swiss menuturkan, ratusan orang sudah dievakuasi dari area selatan Valais, di mana jalan-jalan tertutup akibat meluapnya Sungai Rhode dan anak-anak sungainya.
Namun keadaan Valais dilaporkan sudah terkendali. Meskipun pejabat masih menegaskan, daerah itu masih belum kondusif beberapa hari ke depan.
Baca juga:Airbus Mendarat Selamat, Meski Hidung Pesawat Rusak Diterjang Badai Es
Sebanyak 300 orang dievakuasi dari Pegunungan Peccia, di mana turnamen sepak bola tengah berlangsung. Sementara 70 orang dievakuasi dari sebuah kamp liburan di Desa Mogno. Dan 400 anak-anak juga dievakuasi di kamp liburan Ticino.
Di Italia, walaupun belum tercatat korban jiwa, zona utara yakni Piedmont dan Lembah Aosta telah mengalami banjir dan tanah longsor. Petugas menuturkan, 80 evakuasi penyelamatan sudah dilakukan.
Jerman juga terimbas efek cuaca buruk. Pertandingan sepak bola Eropa di negara itu, antara Jerman dan Denmark harus stop selama hampir setengah jam akibat hujan deras dan penerangan. (cnn/hm16)
